Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah ditindaklanjuti Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan tetap membuka sebagian besar pusat perekonomian. Pedagang pun menanggapi dengan bermacam-macam respons.
Seperti diketahui, melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo nomor 036/258, FX Hadi Rudyatmo mempersilakan pedagang kaki lima (PKL), pedagang pasar tradisional, hingga mal buka dengan pembatasan jam operasional dan memperketat protokol kesehatan.
Ketua Paguyuban Pasar Gede Solo, Jumadi, menyambut baik kebijakan Pemkot Solo. Menurutnya, para pedagang akan tetap buka pada akhir pekan, 6-7 Februari 2021 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pedagang sempat cemberut dengan pengumuman Pak Gubernur waktu itu. Kita bersyukur akhirnya tetap boleh buka, karena kami selalu menerapkan pasar sehat, petugas juga selalu keliling mengecek protokol kesehatan," kata Jumadi saat dihubungi detikcom, Kamis (4/2/2021).
Jumadi yang juga penjual buah di Pasar Gede, mengaku kesulitan jika harus menutup lapaknya dua hari. Sebab dagangan buah atau bahan pangan lainnya rawan busuk.
"Kalau makanan kan pasti rawan busuk. Seperti buah ini sudah kita siapkan untuk beberapa hari ke depan, nunggu matang dulu, kalau libur dua hari bisa busuk. Selain itu, kasihan pelanggan kita kalau tutup," ungkapnya.
Sedangkan pedagang Pasar Legi, Ali Wiyono, mengaku akan tetap tutup pada dua hari di akhir pekan nanti. Dia khawatir tidak ada pembeli yang datang ke pasar darurat Pasar Legi.
"Kalau saya rencananya tutup saja. Nanti kalau nggak ada yang beli kan percuma. Tidak apa-apa tutup dua hari. Nanti pelanggan bisa datang Jumat," kata pedagang beras itu.
Sementara itu, penjual di pusat tekstil Beteng Trade Center (BTC) Solo, Aisyah, mengatakan masih menunggu keputusan pengelola, sebab SE Wali Kota Solo soal gerakan 'Jateng di Rumah Saja' baru terbit hari ini. Dia pribadi mengaku tidak masalah jika harus libur.
"Saya menunggu dulu keputusan pengelola. Kalau memang tutup ya tidak masalah. Biasanya Sabtu-Minggu memang tidak begitu ramai reseller, kebanyakan non reseller," katanya.