Tanah bergerak mengancam permukiman warga di Padukuhan Losari 1, Wukirharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Warga mengungkap tanah bergerak terjadi saat hujan mengguyur daerah tersebut.
Salah seorang warga yang rumahnya berada persis di depan tanah tebing yang tanahnya bergerak, Nadimo (60), menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/1) malam.
"Kejadiannya Minggu (31/1) malam sekitar jam 18.30 WIB, waktu itu pas hujan deras," kata Nadimo saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadimo mengaku saat kejadian tidak terdengar suara gemuruh. "Hanya seperti suara air mengalir saja," paparnya.
Ia menjelaskan tanah tebing bergerak belum sampai menerjang rumahnya. Hanya saja jalan cor di depan rumahnya terangkat.
![]() |
Hingga saat ini, ia memutuskan masih bertahan di rumahnya walaupun merasa was-was. Namun dia mengaku akan tetap waspada terutama saat terjadi hujan.
"Harapannya semoga tidak semakin parah, semoga pemerintah memikirkan agar tidak longsor lagi," sebutnya.
Diwawancara terpisah, Kabid Kedaruratan BPBD Sleman Makwan mengatakan berdasarkan hasil assessment, hujan memicu rekahan tanah sebesar 30 cm di daerah tersebut.
"Hujan deras dengan durasi panjang memicu rekahan tanah 30 cm dampak mengangkat cor blok jalan dan mengancam rumah 6 KK 15 jiwa, umur lansia 1, balita 2 yang berada di bawahnya dan di sela longsoran terdapat mata air," kata Makwan melalui pesan singkat kepada wartawan, hari ini.
"Panjang tanah yang bergerak 30 meter dengan lebar 25 meter tinggi trap 5 meter," lanjutnya.
Makwan memaparkan warga di daerah tersebut direkomendasikan untuk mengungsi bila terjadi hujan. Untuk saat ini, tindakan pencegahan baru berupa menutup rekahan.
"Tindakan pencegahan menutup rekahan yang bergerak dengan tanah untuk antisipasi bila terjadi hujan antisipasi air masuk ke rekahan dan membuat alur air agar tidak masuk di area tanah yang bergerak," tutupnya.