Debit di pintu pengendali banjir Bendung Wilalung, Kudus, berstatus awas. Saat ini debit air di Bendung Wilalung mencapai 833 m3/detik.
"Untuk update pengendali banjir Wilalung pada Sabtu (30/1) per pukul 09.00 WIB ini statusnya awas, debit air 833 m3/detik," kata Koordinator Wilayah Sungai Serang Seluna Wulan, Heri Bangkit Setyadi, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Sabtu (30/1/2021).
Heri menjelaskan sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP), pintu nomor 8 Bendung Wilalung kemudian dibuka. Pintu ke arah Sungai Juwana dibuka dengan bukaan 30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah ada tindakan untuk SOP dari petugas Bendung Wilalung. Penanganan pembukaan pintu ke arah sungai Juwana. Bukaannya 30 cm," ujar dia.
Dia mengatakan pembukaan pintu nomor 8 itu mengikuti debit air di Bendung Klambu yang ada di Kabupaten Grobogan. Jika debit semakin naik akan penambahan luas pembukaan pintu nomor 8 ke arah Sungai Juwana.
"Kita mengikuti debit air di Bendung Klambu (di Grobogan). Klambu kalau ada debit kenaikan nanti pembukaan pintu ke arah sungai Juwana akan ditambah lagi," ucap Heri.
"Sebaliknya ada penurunan kita kurangi pintu ke arah Juwana," sambung dia.
![]() |
Menurutnya curah hujan saat ini cukup tinggi. Dia pun mengimbau kepada masyarakat di Kudus agar selalu waspada.
"Itu Bendung Klambu sudah ada penurunan. Tapi untuk Wilalung untuk pembukaan wilayah arah ke Juwana. Kita bukaan 30 cm," ucapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Apalagi curah hujan belakangan ini sedang titik.
"Selalu mengimbau kita selalu waspada. Teman relawan untuk memantau titik-titik yang lokasinya mulai kritis. Masyarakat diimbau agar selalu waspada," jelas Budi saat dihubungi detikcom lewat telepon hari ini.
Dia mengatakan di Kudus sejak kemarin hujan deras disertai angin. Menurutnya banyak laporan pohon tumbang hingga tanah longsor. Meski demikian belum ada dampak terbilang parah.
"Di Colo ada pohon roboh, sore banyak Gondoharum, Gulang, Ngembalrejo. Kerusakan parah belum ada. Gondoharum pohon menimpa truk," jelas Budi.
(rih/rih)