Sebanyak 359 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, batal mendapat vaksinasi virus Corona atau COVID-19. Ratusan tenaga kesehatan ini batal divaksin karena tidak memenuhi kriteria penerima vaksin Corona.
"Sebanyak 359 nakes atau sekitar 7,2 persen masuk kategori eksklusi. Mereka ini batal divaksin karena berbagai kondisi seperti hamil, menyusui, memiliki comorbid, faktor usia, dan penyintas COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, saat dihubungi detikcom, Jumat (92/1/2021).
DKK Sragen juga mencatat ada 204 nakes yang tidak hadir saat penyuntikan vaksin Corona dosis pertama ini. Para tenaga kesehatan yang tidak hadir ini ada yang pindah dari fasilitas kesehatan (faskes) yang tercatat sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan pindah klinik atau apotek. Kita sudah berusaha untuk mencari alamatnya namun belum ketemu," ujar Hargiyanto.
Dia menyebut ada 200 nakes yang masuk kategori tunda pemberian vaksin Corona. Para tenaga kesehatan ini ditunda vaksinasi COVID-19 karena memiliki gejala hipertensi, panas, hingga batuk pilek.
"Kita tunggu kondisinya. Misal panas nunggu panasnya membaik, tensi nunggu tensinya stabil," katanya.
Hargiyanto mengatakan secara keseluruhan, DKK Sragen sudah menggelar vaksinasi Corona terhadap 3.874 tenaga kesehatan. Jumlah ini sekitar 77,8 persen dari total tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksin Corona tahap pertama.
"Sasaran kita 4.980 nakes, yang sudah tervaksin 3.874 atau sekitar 77,8 persen. Selain yang batal dan tidak hadir, masih ada sekitar 343 nakes yang dijadwalkan mengikuti vaksinasi hari ini," pungkas Hargiyanto.