Abdul Rosid (32) tak menyangka mendapat tawaran menjadi staf Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang. Penyandang tunanetra ini tak kuasa meluapkan rasa bahagianya.
Peristiwa ini terjadi saat Bupati Batang, Wihaji, bertatap muka dan tanya jawab dengan puluhan warga penyandang disabilitas tunanetra di Kantor Dinas Sosial Batang siang ini. Rosid warga Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Batang, yang sehari-hari menawarkan jasa pijat ini pun langsung mengiyakan tawaran menjadi pekerja tenaga harian lepas (THL) di Pemkab Batang.
"Alhamdulillah, ini rezeki dari Allah, saya menjadi perwakilan tunanetra yang diperkerjakan di Pemkab Batang walaupun sebagai tenaga honorer," kata Abdul Rosid saat ditemui di lokasi, Batang, Selasa (26/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosid pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan (STIKE) Tamalanrea Makassar. Pria lajang ini setiap hari mengandalkan jasa pijat untuk mencari nafkah. Namun masa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini membuat usahanya ikut terpuruk.
Di lokasi yang sama, Bupati Wihaji menyebut semua warga memiliki hak yang sama, termasuk warga yang memiliki keterbatasan fisik. Wihaji mengatakan setiap instansi pemerintah menyediakan kuota dua persen bagi difabel saat seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Kuota ini berlaku untuk tiap formasi seleksi CPNS yang dibuka pusat maupun daerah.
"PNS saja kita membuka ruang bagi disabilitas, maka non PNS juga harus kita kasih ruang untuk disabilitas," kata Wihaji.
Wihaji mengatakan Rosid bakal diterima sebagai THL di Pemkab Batang. Dia berharap pengangkatan Rosid ini bisa memantik semangat warga difabel lainnya di Batang.
"Kebetulan Ia pernah mengenyam pendidikan di STIKS, insyaallah ini bagian dari semangat memberikan keadilan juga, walaupun semua tidak bisa kita angkat tetapi bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Batang," jelasnya.
Wihaji menyebut honor yang bakal diterima Rosid sebesar Rp 1,9 juta per bulan. Uang itu akan dipotong untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Mungkin ada honor lain di luar gaji pokok yang akan kita pikirkan," kata Wihaji.
Dia mengatakan Rosid bakal segera dipekerjakan sebagai front office sesuai dengan kemampuannya. Rosid pun bakal dibekali dengan keterampilan lainnya.
"Kita akan berikan pembinaan dan pendidikan lain, agar bisa menguasai keterampilan karena masih muda dan sehat jadi mudah kita beri tugas yang lain sesuai kemampuannya," tambah Wihaji.
(ams/rih)