Usai Banjir Lahar Merapi, Warga Ramai-ramai Datangi Sungai Woro Klaten

Usai Banjir Lahar Merapi, Warga Ramai-ramai Datangi Sungai Woro Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 26 Jan 2021 16:12 WIB
Warga ramai-ramai mengambil pasir yang terbawa anjir lahar hujan Gunung Merapi di Sungai Woro, Klaten, Selassa (26/1/2021).
Warga ramai-ramai mengambil pasir yang terbawa anjir lahar hujan Gunung Merapi di Sungai Woro, Klaten, Selassa (26/1/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Warga berdatangan ke alur Sungai Woro di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mereka ramai-ramai datang untuk mencari pasir yang terbawa banjir material lahar hujan Gunung Merapi yang terjadi kemarin sore.

"Warga sudah biasa mencari pasir jika ada banjir. Setelah ada banjir kemarin sore membawa material pasir, warga langsung menambang," jelas salah seorang warga Dusun Karangbutan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Ragil, kepada detikcom, Selasa (26/1/2021).

Menurut Ragil, banjir lahar dingin kemarin sore merupakan kali pertama setelah bertahun-tahun lamanya. Dia memperkirakan sudah sekitar enam tahun tidak terjadi banjir material sebesar itu di lokasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sekitar enam tahun mungkin tidak ada banjir sebesar ini. Ini pasirnya bagus sekali dan batunya cuma kecil-kecil tinggal ambil," sambung Ragil.

Lebih lanjut dikatakan Ragil, harga pasir berkisar Rp 550 ribu per rit truk. Jumlah warga yang menambang di Sungai Woro mencapai ratusan orang.

ADVERTISEMENT

"Jumlahnya ratusan, setiap rit biasa dikerjakan satu kelompok minimal empat orang. Truknya sudah banyak yang ke sini sebab sudah sejak dini hari pada ke sungai," jelas Ragil.

Dalam sehari, ucap Ragil, warga bisa mengambil sampai tiga rit pasir. Umumnya mereka berada di sungai hanya sampai siang hari.

"Kalau mendung warga biasanya sudah pulang. Warga juga tidak berani ke alur lebih atas sebab jaraknya tidak aman," ujar Ragil.

Penambang lain, Suti yang merupakan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang mengatakan sampai pukul 12.00 WIB dirinya sudah menjual dua rit pasir. Harganya mencapai Rp 500 ribu per rit.

"Sudah cukup dapat dua rit Rp 1 juta lumayan. Tadi dikerjakan empat orang keluarga semua," jelas Suti pada detikcom di lokasi.

Suti bersama suami dan anaknya semua ikut ke sungai untuk mengambil pasir. "Ya anak anak ikut sudah biasa. Di rumah tidak ada temanya karena semua ke sungai kerja," papar Suti.

Polisi tampak berjaga mengamankan aktivitas warga di Sungai Woro...

Pantauan detikcom di lokasi, warga secara berkelompok menggali pasir secara manual dengan cangkul, linggis, plancong dan ember. Lokasi yang ditambang yakni berada di atas Dam Karangbutan, Desa Sidorejo yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Tampak aparat yang juga bersiaga di lokasi tersebut.

Kapolsek Kemalang AKP Edi Prasetyo mengatakan anggotanya bersiaga di lokasi untuk patroli. Bhabinkamtibmas memantau untuk menjamin keamanan warga.

"Kita patroli dan bhabinkamtibmas siaga di lokasi. Selain memantau dan mengingatkan warga akan cuaca juga soal Corona agar warga tidak berkerumun berdekatan," jelas Edi pada detikcom di kantornya.

Sebelumnya diberitakan, banjir lahar hujan dari puncak Gunung Merapi dilaporkan terjadi di Sungai Woro, Klaten, Jawa Tengah, sore kemarin. Banjir lahar hujan itu disebut merupakan yang pertama kali sejak status Gunung Merapi naik dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III).

"Sejak Gunung Merapi ditetapkan status Siaga, ini yang pertama membawa material, dan tergolong besar," kata Ketua RT 16 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jenarto, saat dihubungi detikcom, Senin (25/1).

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads