Ratusan warga bersama petugas gabungan dari TNI, Polri dan relawan membersihkan material longsor yang menutup akses jalan lereng Gunung Merapi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Satu unit alat berat diterjunkan untuk material longsor yang tewaskan satu orang itu.
"Saat ini kita melaksanakan pembersihan material yang menutup akses jalan ini. Kita kerja bakti bersama masyarakat, relawan, TNI dan Polri untuk memperlancar akses jalan. Kita singkirkan materialnya dulu, karena akan digunakan untuk pemakaman korban yang meninggal tertimpa tanah longsor kemari, akan melewati jalan ini," kata Kapolsek Musuk, AKP Sutoyo, ditemui di lokasi kejadian, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Boyolali, Selasa (26/1/2021).
Selain memutus akses jalan dan menyebabkan sekitar 45 kepala keluarga (KK) di Dukuh Jelok, Desa Cluntang sempat terisolir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban tewas dalam kejadian tanah longsor di Desa Cluntang ini yakni Tarmi alias Sitar (65) warga Dukuh Tutup, Desa Cluntang. Saat kejadian, korban bersama suaminya berteduh di gubuk di lereng tebing jurang karena hujan, kemarin sore.
Tiba-tiba, tebing di atasnya longsor. Suami korban sempat hendak menolong tetapi gagal. Dia pun langsung pulang untuk meminta bantuan mencari istrinya yang sempat terseret tanah longsor. Warga akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.
Tanah longsor di wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur itu terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, kemarin.
Longsor terjadi di sejumlah titik di wilayah Desa Cluntang. Namun longsor paling besar di wilayah antara Dukuh Tutup dengan Dukuh Jelok. Longsoran tanah dari tebing ladang itu menimbun jalan sepanjang sekitar 200 meter. Ketebalan timbunan antara 20-30 cm. Akibatnya, pembersihan jalan dari material longsor juga cukup memakan waktu.
"Longsor juga terjadi di wilayah Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari. Ada beberapa tempat dan juga menutup akses jalan desa, tetapi tidak sampai ada korban jiwa di sana," terang Sutoyo.
Tanah longsor di Desa Mriyan antara lain terjadi di timur Dukuh Montong dan di satu-satunya akses jalan menuju Dukuh Songgobumi. Warga tiga dukuh yakni Montong, Gumuk dan Songgobumi pun sempat terisolir.
Kepala Desa Mriyan, Suwandi, menambahkan untuk longsor yang menutup akses jalan di timur Dukuh Montong sudah berhasil disingkirkan. Sehingga akses kendaraan sepeda motor dan mobil sudah normal kembali.
"Untuk yang menuju ke Dukuh Songgobumi, ini masih dikerjakan," kata Suwandi.