Bupati Kendal, Mirna Annisa, tidak ikut disuntik vaksin virus Corona atau COVID-19 hari ini. Alasannya Bupati Mirna tengah cuti.
"Memang benar Bupati Kendal yakni Bu Mirna Annisa tidak bisa hadir karena beliau masih cuti. Informasi ini saya dapat dari Pak Sekda," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, saat ditemui dalam acara pencanangan vaksinasi di Rumah Sakit dr Soewondo, Kendal, Senin (25/1/2021).
Pencanangan vaksinasi COVID-19 di Kendal hari ini dimulai dengan memberikan suntikan kepada perwakilan sepuluh orang. Mereka yaitu Wakil Bupati Masrur Masykur, Kapolres Kendal AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Dandim 0715 Kendal Letkol Iman Widhiarto, Ketua Kejaksaan Negeri Ronaldwin, Ketua DPRD Kendal Muhamad Makmun, dan Sekda Kendal Moh Toha. Kemudian Bupati Kendal terpilih Dico M Ganinduto serta perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Bupati Kendal, tiga orang lain dalam daftar itu yang juga tidak ikut disuntik vaksin Corona hari ini yakni Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur, Sekda Kendal Moh Toha dan Kajari Kendal Ronaldwin. Saat pemeriksaan screening, Kajari dan Sekda batal disuntik vaksin Corona karena tekanan darahnya tinggi. Sementara Wakil Bupati Masrur tidak ikut vaksin karena berusia di atas 60 tahun.
"Jadi selain Bupati Kendal, ada tiga orang dari Forkopimda yang tidak ikut divaksin. Pak Sekda dan Kajari karena tekanan darahnya pas tinggi sedangkan Wakil Bupati karena usia beliau di atas 60 tahun jadi memang tidak bisa divaksin," jelas Fery, sapaannya.
Dari sekitar 7 ribu vaksin COVID-19 yang telah terdistribusi di Kabupaten Kendal, pada tahap pertama ini akan diberikan kepada 3.540 tenaga kesehatan (nakes). Penyuntikan vaksinasi tahap pertama dimulai 25 Januari hingga 28 Januari 2021.
Namun dari rencana 3.540 nakes yang divaksin, hanya 3.235 orang pemegang e-tiket dari Kementerian Kesehatan.
"Istilahnya itu kuotanya vaksin kan untuk 3.540 orang tapi yang pegang e-tiket untuk bisa divaksin baru 3.235 orang. Jadi kami akan mengajukan proses lagi ke Kementerian Kesehatan agar bisa menambah lagi jumlah tenaga kesehatan yang divaksin. Sehingga kuota vaksin 3.500 (3.540) orang bisa terpenuhi," jelasnya.
Fery melanjutkan, jumlah tenaga kesehatan di Kendal saat ini sebanyak 4.387 orang. Sehingga jatah vaksin Corona yang diberikan di Kendal bagi tenaga kesehatan pada tahap pertama ini masih kurang.
"Jumlah tenaga kesehatan di Kendal ada 4.387 sementara kuota vaksin hanya 3.540 orang saja. Jadi saat ini jatah vaksin bagi tenaga kesehatan di Kendal, saya rasa masih kurang," terangnya.
Selanjutnya, Bupati terpilih Kendal grogi saat disuntik vaksin...
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur mengatakan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini untuk memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat dan memberikan rasa aman agar program vaksinasi bisa berjalan baik.
"Sebelum dilakukan suntik vaksin Sinovac tentunya terlebih dulu cek kesehatan baik suhu badan, tekanan darah dan dilakukan screening. Pencanangan ini juga sebagai sosialisasi dan memberikan contoh bahwa vaksinasi aman. Ada 38 lokasi yang akan laksanakan vaksin yakni 30 Puskesmas, rumah sakit swasta dan klinik," kata Masrur.
Dalam penyuntikan vaksin Corona, beberapa orang terlihat grogi. Termasuk Bupati terpilih Kendal, Dico M Ganinduto.
"Saya grogi dan takut disuntik baru kali ini disuntik. Ternyata setelah divaksin ya rasanya seperti digigit semut," kata Dico Ganinduto usai divaksin.
Dico berharap masyarakat nantinya tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar soal vaksin Corona dan mendukung sepenuhnya program vaksinasi sehingga masyarakat bisa sehat dan bisa beraktivitas kembali dengan normal.
"Harapannya ya masyarakat jangan terpengaruh isu-isu tidak benar soal vaksin ini dan lebih mendukung program dari pemerintah yakni program vaksinasi sehingga masyarakat bisa sehat semua dan perekonomian kembali normal," ujarnya.