Sebanyak 54 pengungsi korban gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini telah tiba di Solo Technopark (STP). Lima orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen saat tiba di Lanud Adi Soemarmo, Boyolali.
Rencana awalnya kelima korban gempa Majene dan Mamuju itu akan diisolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Namun Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memutuskan mereka tetap dibawa ke STP dengan ruang terpisah.
"Positif lima orang. Nanti diisolasi dulu di sini, baru di swab PCR besok. Kalau memang nanti positif dan tanpa gejala baru dibawa ke Donohudan," kata Rudy di sela-sela menyambut para pengungsi di STP, Solo, Kamis (21/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengungsi berangkat dari Lanud Adi Soemarmo menumpang dua bus untuk Solo Techno Park. Mereka langsung masuk ke lobi STP untuk beristirahat sejenak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sementara lima orang yang dinyatakan positif dibawa menggunakan ambulans. Mereka masuk ke STP melalui akses lain hingga masuk ke ruangan yang terpisah dengan rombongan lainnya.
Rudy mengaku baru menerima informasi kedatangan para pengungsi kemarin. Namun, dia menyatakan siap memenuhi kebutuhan para korban gempa Sulbar ini selama mengungsi.
"Baru dikabari kemarin. Kita siap saja, di sini kan akhir tahun kemarin untuk karantina pemudik, jadi tinggal pakai saja. Ada lemari, dapur umum, nanti makan dari dapur umum BPBD dan Dinas Sosial," ujarnya.
Rudy mengaku belum mengetahui durasi para korban gempa itu mengungsi di STP. Dia masih akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Sebelumnya, sebanyak 102 orang berangkat dari Makassar menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. 54 orang di antaranya bertujuan ke Jawa Tengah dan 48 orang lainnya bertujuan ke Jawa Timur.
54 orang tersebut antara lain berasal dari Kabupaten Magelang, Kabupaten Demak dan wilayah sekitar Solo. Selain itu, ada 14 orang yang batal pulang karena positif rapid test antigen saat hendak berangkat dari Makassar.
(ams/sip)