Jenazah pilot Naim Air, Capt Didik Gunardi (49), korban Sriwijaya Air SJ182 jatuh, telah dimakamkan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hari ini. Istri almarhum Capt Didik, Ari Kartini, mengenang sosok suaminya itu sebagai sosok yang penyayang.
"Almarhum tidak pernah marah, papi sangat sayang pada keluarga, mungkin mengalahkan sayangnya dia pada dirinya sendiri," kata Kartini, ditemui wartawan usai pemakaman Capt Didik di Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Pekalongan, Rabu (20/1/2021).
"Dia tidak pernah marah, lembut dan halus sekali sama saya dan anak-anak. Pokoknya di mata saya dan anak-anak, almarhum luar biasa. Kita, saya sama anak-anak, makan saja sering disuapin oleh almarhum," tuturnya lirih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartini yang merupakan mantan pramugari ini menceritakan kehidupan rumah tangganya penuh dengan kasih sayang.
"Saya pribadi, selama nikah saja, almarhum tidak pernah menyuruh masak. Karena dia (almarhum) tidak ingin saya capek," kenangnya.
Tidak saja pada dirinya, almarhum Capt Didik juga sayang dan perhatian pada anak-anaknya. Pernikahan mereka dikaruniai lima anak, yakni Priscillia Fatma Tiara Gunardi (23), Berly Nahda Gunardi (18), Meysya Gunardi (kelas 1 SMP), Nafiza Gunardi (kelas 2 SD), Saka Gunardi (2,5 tahun).
"Ke anak-anak sayang, perhatian. Walaupun pulang capek, lelah, anaknya bangun, ya dia main sama anaknya," tuturnya.
Sehari sebelum peristiwa pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu, lanjutnya, Capt Didik bercerita tentang keinginannya menjadikan anak bungsunya sebagai pilot.
"Sebelum berangkat dia ngomong, semoga iya, papi sehat terus, bisa jadiin Saka pilot kayak dia, terus nanti mau disekolahkan dokter, punya dua titel. Jadi setelah sekolah pilot selesai, mau disekolahkan dokter juga," katanya.
Di tempat yang sama, anak pertama Capt Didik, Priscillia juga mengenang sosok almarhum ayahnya itu.
"Apapun yang dinginkan anaknya, bila papi mampu pasti dituruti," kata Priscillia, yang kini menjadi seorang dokter.
Diberitakan sebelumnya, Capt Didik Gunardi merupakan salah seorang korban Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu. Didik yang merupakan pilot Nam Air itu menumpang pesawat Sriwijaya Air bersama enam krunya untuk mengambil pesawat di Pontianak, Kalimantan Barat.
Jenazah Capt Didik dimakamkan di pemakaman Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Pekalongan, Rabu (20/1) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kakak ipar korban, Riyani (55), mengatakan jenazah Didik teridentifikasi pada Senin (18/1) lalu.
"Hari Senin kemarin teridentifikasi. Saya dapat kabar dari anaknya yang pertama itu. Dimakamkan di sini, dekat makam ibunya," jelas Riyani di rumah duka.
Tonton video 'Apresiasi Jokowi untuk Tim SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ18':