Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat penambahan 1.201 kasus positif virus Corona atau COVID-19 selama sepekan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Solo menyebut penambahan itu kaitan dengan kasus lama.
Dari data harian Pemkot Solo, pada Senin (11/1) kasus positif Corona di Solo berada di angka 5.854 kasus. Kemudian hari ini, Senin (18/1), jumlah kasus mencapai 7.055 kasus atau bertambah 1.201 kasus baru dalam sepekan.
"Itu kan masih tracing dari kasus lama. Karena kita banyak temukan kasus setelah libur akhir tahun itu. Kita tracing secara masif," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Solo, Ahyani, saat dimintai konfirmasi detikcom terkait penambahan kasus saat PPKM di Solo, Senin (18/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data sepekan ini, penambahan terbanyak terjadi pada hari pertama dan kedua PPKM, yakni 250 dan 300 kasus sehari. Setelahnya, kasus sedikit demi sedikit menurun di angka 100-an.
Ahyani menilai dampak PPKM saat ini memang belum bisa terlihat. Namun dia memperkirakan dampak PPKM dapat dilihat setelah 25 Januari 2021 nanti.
"Jadi tidak bisa langsung terasa dampaknya. Harapannya memang bisa terjadi penurunan kasus. Nanti kemungkinan bisa dilihat setelah 25 Januari," terang Ahyani.
Terkait evaluasi PPKM selama sepekan, Ahyani mengatakan belum berencana mengubah aturan yang sudah ditetapkan. Jam operasional tempat usaha tetap dibatasi sesuai surat edaran Wali Kota Solo.
"Sampai sekarang belum ada perubahan. Toko tutup pukul 19.00 WIB, kuliner sesuai jam operasionalnya, tapi tetap kita patroli, kapasitas harus dibatasi 25 persen, ada kerumunan kita bubarkan," terangnya.
Hingga hari ini, akumulasi kasus COVID-19 di Solo menembus angka 7.055 orang positif. Rinciannya, 1.980 orang menjalani isolasi mandiri, 294 orang dirawat, 4.445 orang sembuh, dan 336 orang meninggal dunia.
(ams/sip)