.webp)
Bencana tanah bergerak di Dukuh Sambungregel, Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah hingga saat ini masih berlangsung. Rumah warga yang rusak berat gara-gara tanah bergerak pun bertambah.
Camat Sirampog, Lukman Hakim, mengatakan pergerakan tanah masih berlangsung. Namun tidak separah pada tanggal 13 Januari lalu.
"Memang masih (ada pergerakan tanah) tapi tidak terlalu parah. Karena kebetulan dalam tiga hari terakhir hanya hujan biasa, tidak terlalu deras," kata Lukman Hakim saat dimintai konfirmasi via telepon, Senin (18/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergerakan tanah di Dukuh Sambungregel itu memperparah kondisi rumah yang terdampak, jika sebelumnya rumah masuk kategori rusak sedang kini meningkat menjadi rusak parah. Kemudian jumlah bangunan yang rusak bertambah dari 25 menjadi 28, termasuk masjid dan TPA.
"Kemarin yang rusak 25 rumah dan 10 di antaranya rusak parah, sekarang jumlahnya bertambah menjadi 28 rumah dan 18 yang rusak parah. Rumah warga yang semula rusak sedang menjadi rusak berat," ungkap Lukman.
Untuk sementara ini, warga terdampak tanah gerak mengungsi di rumah saudara dan kerabat dekat. Warga masih cemas jika tanah bergerak makin parah.
"Beberapa hari ini hujan deras, warga kami cemas makin memperparah gerakan tanah," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, bencana tanah bergerak di Dukuh Sambungregel, Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Brebes ini dilaporkan pada Rabu (13/1) lalu. Warga menyebut tanah bergerak ini terjadi usai hujan lebat mengguyur di desanya selama beberapa hari berturut-turut.
Baca juga: Tanah Gerak di Brebes, Puluhan Rumah Rusak |
Beberapa rumah warga yang terdampak hingga rusak berat sengaja dirobohkan. Harapannya untuk mengurangi resiko korban jiwa jika rumah itu tetap ditempati.
(ams/sip)
