Ruang isolasi pasien virus Corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, Jawa Tengah penuh. Setiap harinya, terdapat pasien terkonfirmasi virus Corona harus mengantre di ruang IGD.
"Kapasitas ruang isolasi COVID kita memang ditetapkan sesuai SK Direktur sebanyak 113 bed, dan memang penuh untuk pasien terkonfirmasi," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Karanganyar, dr Kristanto Setyawan, saat dihubungi detikcom, Senin (18/1/2021).
Kondisi ruang isolasi COVID-19 yang penuh ini, lanjutnya, membuat petugas menggunakan ruang IGD sebagai tempat isolasi sementara bagi pasien COVID-19. Pasien akan menjalani isolasi di IGD hingga mereka mendapatkan tempat di ruang isolasi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pasien masuk lewat IGD. Selesai stabilisasi di IGD kalau ruang isolasi penuh yang menunggu di dalam kosong dulu. Jadi di IGD ini selalu ada tiga hingga lima pasien yang antre masuk," terangnya.
Kristanto mengatakan membeludaknya pasien COVID-19 ini mulai dirasakan sebulan terakhir. Meski diakuinya, sejak diterapkannya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 11 Januari lalu, antrean pasien yang menjalani isolasi di IGD berangsur turun.
"Hampir sebulan terakhir (ruang isolasi) selalu penuh. Justru sejak diberlakukan PSBB ini mulai menurun. Biasanya di IGD ada antrean 10-15 pasien COVID, hari ini berkisar 5-10 pasien," paparnya.
Meski kapasitas ruang isolasi COVID-19 selalu penuh, Kristanto mengaku belum pernah menolak pasien COVID-19 untuk menjalani perawatan. Pasien COVID-19 baru akan dirujuk ke rumah sakit lain jika memang memerlukan perawatan lebih lanjut.
"Selama ini masih bisa melayani, tidak pernah menolak pasien. Cuma kalau ada pasien yang indikasi perlu dirujuk ke rumah sakit tipe B atau A, ya kita rujuk," imbuhnya.
Kristanto menerangkan 113 bed di ruang isolasi COVID-19 RSUD Karanganyar terbagi dalam 5 bangsal dan 1 bangsal khusus bayi. Menurutnya, hingga kini belum ada rencana penambahan ruang isolasi COVID-19.
"Sementara belum ada rencana menambah ruang isolasi, karena kita mempertimbangkan tenaga kesehatan kita juga," pungkasnya.