Pantauan detikcom, Jumat (8/1/2021), aparat melintasi kawasan Ngruki sekitar pukul 10.05 WIB. Sejumlah satuan mengikuti operasi yustisi itu.
Antara lain Satuan Brimob bersenjata lengkap dengan sepeda motor dan kendaraan taktis (rantis). Aparat TNI pun datang menggunakan rantis. Sementara Satpol PP terlihat bersiaga di truk.
Selain itu, Satuan Binmas Polres Sukoharjo menggunakan pengeras suara mengingatkan warga menggunakan masker dan tidak berkerumun. Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan juga turut mengimbau warga agar mengenakan masker.
Sekitar 10 menit di kawasan Ngruki, tim gabungan kemudian meninggalkan lokasi ke arah barat.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan kegiatan tersebut adalah operasi yustisi. Dia mengantisipasi adanya masyarakat yang berkerumun.
"Ini kita lakukan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan," katanya singkat di sela-sela operasi.
Pada kesempatan sebelumnya, Kapolres menegaskan tidak melakukan pengamanan terkait kepulangan Abu Bakar Ba'asyir. Namun dia selaku Gugus Tugas COVID-19 akan bertindak tegas jika menemukan kerumunan.
"Tidak ada pengamanan. Tapi Satgas COVID-19 nanti siap melakukan operasi yustisi. Jika ditemukan kerumunan, kita persuasif dulu, lalu terakhir pembubaran. Kalau pembubaran ada sesuatu yang bertentangan maka akan kita tegakkan hukum," ujar Bambang, Rabu (6/1/2021).
Sementara itu, pihak Ponpes Al-Mukmin mempertanyakan operasi tim gabungan yang menghadirkan banyak aparat bersenjata. Pihaknya menegaskan telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Tidak masalah kalau melakukan operasi, tetapi kalau seperti itu apa tidak membuat masyarakat takut. Kita juga sudah ketat menegakkan protokol kesehatan," katanya.
"Pintu kita tutup. Yang boleh masuk hanya ustaz ponpes, tim keamanan dan beberapa alumni dengan kartu identitas khusus," pungkasnya. (sip/mbr)