Seorang warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabar Suharno (46), me-lockdown rumahnya pakai pagar seng karena ketakutan tertular virus Corona atau COVID-19. Tak hanya itu, Sabar juga memasang kamera CCTV untuk memantau tamu yang datang.
"Saya putuskan untuk menutup rumah (menggunakan seng). Saya tambah CCTV, jadi kalau ada orang itu saya lihat siapa tamunya, kalau emang orang jauh saya ngomong dari dalam seng saja, kalau masih lingkungan sini saya terima," kata Sabar saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/1/2021).
Sabar mengaku memasang kamera CCTV di empat titik yang berada di sekitar rumah dan dalam rumah. Dia memutuskan me-lockdown rumahnya itu sejak sekitar 10 hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada empat titik CCTV yang ada di depan, belakang rumah dan di dalam rumah," ujarnya.
Sabar beralasan menutup rapat rumahnya karena kondisi penyebaran virus Corona sudah semakin dekat dan masif di lingkungan desanya. Menurutnya, sekitar 65 orang di desanya terpapar COVID-19 sehingga dia dan keluarganya memutuskan untuk me-lockdown diri dan tetap berada di rumah.
"Alasannya tetangga saya selang dua rumah itu ada yang positif. Kalau dulu kan dengar hanya di sana-sana dan sekarang kan jelas jelas sudah dekat, jadi sudah nyata banget COVID-19, terus dikarantina dua minggu, bahkan warga sini patungan memberi makan. Itu hanya 20 meter dari rumah saya, jadi benar-benar virus Corona itu sudah ada di depan mata, jadi saya harus memproteksi keluarga saya," kata Sabar.
![]() |
Sebelum memutuskan untuk memagari rumahnya menggunakan seng, dia sempat berkonsultasi dengan ketua RT setempat terkait tujuannya tersebut. Setelah diizinkan, dia langsung memagari rumahnya, meskipun ada beberapa warga yang pro dan kontra.
"Yang jelas saya sempat minta izin ke Pak RT, intinya tujuannya baik lah, tetangga secara umum baik, ada yang men-support. Ya ada satu dua yang pro dan kontra itu ada, ya saya memaklumi, mereka mungkin tidak paham banget saya. Yang jelas tujuannya baik saling melindungi," ucapnya.
Pantauan detikcom, rumah Sabar berada di pinggir gang di Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang. Tampak di sekitarnya, rumah tetangga yang jaraknya saling berdekatan.
Rumah Sabar berukuran 12x9 meter tersebut dipagari menggunakan seng bertulang baja ringan dengan ketinggian sekitar 2,5 meter. Jendela kamar yang langsung berhadapan dengan jalan gang juga ditutup menggunakan seng atau asbes. Bahkan di beberapa sudut rumah terlihat terpasang kamera CCTV.
Kemudian saat menerima tamu, keluarga Sabar akan terlebih dahulu menanyakan apa kepentingannya. Setelah diketahui, mereka baru akan mengizinkan tamu tersebut masuk ke dalam atau tetap berada di luar rumah.
Termasuk saat membeli makanan, Sabar lebih memilih berinteraksi dari balik pagar, meskipun sesekali sempat keluar rumah untuk menyapa tetangga dekat.