Aparat TNI turut melakukan penyekatan di perbatasan Solo Raya terkait kepulangan Abu Bakar Ba'asyir yang akan bebas pada Jumat (8/1/2021). Masyarakat yang terdeteksi mendatangi Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, akan diminta putar balik.
Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf Rano Tilaar, mengatakan penyekatan dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Dikhawatirkan massa yang datang menyambut Abu Bakar Ba'asyir akan berjumlah besar.
"Kita lakukan penyekatan agar tidak ada penumpukan massa. Jangan sampai terjadi seperti di Jakarta dan sekitarnya kemarin (penjemputan Habib Rizieq)," kata Rano saat dijumpai di Sukoharjo, Selasa (5/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam pelaksanaannya, TNI sifatnya akan membantu kepolisian. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi sebelumnya sudah mengancam akan membubarkan massa yang berkerumun menyambut Abu Bakar Ba'asyir.
"Ini leading sector-nya kepolisian, kita akan di bawah kendali Kapolda dan Kapolres Solo Raya. Kemarin sudah rapat untuk mengantisipasi," ujar dia.
Rano menegaskan TNI telah menyiapkan pasukan, peralatan hingga kendaraan taktis (rantis) jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Mengenai jumlah personel dan rantis, Rano akan menyiapkan sesuai kebutuhan.
"Kami punya rantis-rantis, ada Batalyon 408, Kopassus, Kostrad, bisa kita koordinasikan untuk mendukung Kapolres yang bertugas. Rantis sudah siaga dan melakukan latihan taktis. Jumlah nanti menyesuaikan," tutupnya.
Seperti diberitakan, Abu Bakar Ba'asyir akan bebas murni pada Jumat (8/1/2021). Melalui jalur darat, Abu Bakar Ba'asyir tiba di Ngruki sekitar waktu magrib.
Tidak ada acara penyambutan Abu Bakar Ba'asyir di ponpes. Masyarakat pun diimbau untuk tidak datang menyambut dan membuat kerumunan di sekitar ponpes.
(rih/mbr)