Polres Garut, Jawa Barat mengaku telah melimpahkan kasus penusukan dan hilangnya lima anak buah kapal (ABK) di tengah laut ke Polres Cilacap. Namun, Polres Cilacap mengaku belum menerima pelimpahan dan masih menelusuri lokasi kejadiannya.
"Belum, belum ada pelimpahan (dari Polres Garut). Tapi kita tetap koordinasi dari Polairud, kita koordinasi karena posisinya masih belum tahu di mana," kata Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya saat dihubungi detikcom, Senin (4/1/2021).
Meskipun demikian Polres Cilacap tetap memantau dan patroli untuk memastikan lokasi kejadian kasus tersebut. Hingga saat ini, polisi belum bisa memastikan detail posisi kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Yang dilakukan saat ini) Koordinasi, pemantauan, sama patroli. Tapi kita ngecek juga wilayah mana, kan belum bisa dipastikan posisinya di mana," ujarnya.
"Kita tidak tinggal diam, saya suruh Polairud untuk koordinasi, kemudian juga melaksanakan patroli, jadi kita biar tahu di mana posisi, TKP pastinya di mana. Kita juga koordinasi dengan Basarnas dan segala macam, termasuk pencarian lima ABK yang hilang itu," kata Dery.
Diwawancara terpisah, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Moel Wahyono mengatakan hingga saat ini belum ada perkembangan terkait pencarian lima ABK yang hilang di perairan Cilacap.
"Belum ada (perkembangan), sampai hari ini masih nihil, untuk di Cilacap. Kita sudah koordinasi dengan Polairud juga, sampai semalam juga polair intens komunikasi dengan kita, tapi belum ada laporan dari nelayan tangkap di Cilacap dan sekitarnya," jelas Moel.
Moel membenarkan perjalanan kapal tersebut dari Pacitan, Jawa Timur melewati Selatan Cilacap. Namun titik koordinat saat kejadian masih belum diketahui.
"Jika memang betul alurnya itu di Selatan Cilacap, tapi titik persisnya pada saat kejadian di mana, menceburkan itu kan tidak tahu di koordinat berapa. Paling kita masih sebatas pemantauan dan monitor," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Garut mengaku melimpahkan kasus penusukan dan hilangnya lima nelayan di tengah laut ke Polres Cilacap. Lokasi hilangnya kelima anak buah kapal (ABK) yang nekat loncat ke laut gegara seorang pria ngamuk ini diduga kuat berada di perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Selanjutnya pernyataan Kapolres Garut dan pengakuan terduga pelaku pembunuhan...
Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan saat ini pihaknya sedang melengkapi berkas penyelidikan awal dan pemeriksaan terhadap terduga pelaku serta korban selamat.
"Pemeriksaan awal kita lengkapi dulu," ucap Adi di Mapolres Garut, Jawa Barat, Jumat (1/1).
Mohamad Ardi (27), pria yang diduga pelaku dalam kejadian itu mengaku kesal dengan kelakuan para rekannya sesama ABK. Ardi mengaku menikam satu dari enam rekannya yang ada di kapal Makmur 03. "Yang ditusuk cuman satu," kata Ardi kepada wartawan di Polsek Cibalong, Garut.
Ardi mengaku aksi tersebut dia lakukan karena sakit hati. Korban bernama Johan, kata Ardi, mengancam akan memotong alat kelaminnya dengan membawa pisau.
Setelah menikam Johan, Ardi disebut polisi mendorongnya ke laut. Namun, Ardi menampiknya. Ardi menyebut Johan loncat ke laut sendiri.
Langkah Johan loncat ke laut diikuti empat rekannya yang lain yakni Ikman, Blek, Utang dan Heri. Sementara Nelson memilih kabur ke ruangan kapal.