Meninggalnya Didi Kempot-Ki Seno Dalang Kondang yang Bikin Ambyar Fans

Kaleidoskop 2020

Meninggalnya Didi Kempot-Ki Seno Dalang Kondang yang Bikin Ambyar Fans

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 31 Des 2020 13:45 WIB
Warga memasuki gerbang Keraton Solo, Jawa Tengah.
The Godfather of Broken Heart Didi Kempot (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Solo -

Tahun 2020 menjadi tahun yang ambyar bagi fans penyanyi Didi Kempot maupun dalang kondang Ki Seno Nugroho. Meninggalnya dua seniman itu meninggalkan duka mendalam bagi para fansnya.

Selain Didi Kempot, dan Ki Seno Nugroho, ada pula seniman kenamaan asal Solo dan Yogyakarta juga meninggal di tahun 2020. Ada nama maestro karawitan Rahayu Supanggah yang juga tutup usia di tahun 2020.

Didi Kempot

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meninggalnya penyanyi bernama asli Didi Prasetyo saat itu begitu mengagetkan publik. Sebab dia meninggal saat namanya kembali melambung setelah lama redup.

Penyanyi berjuluk The Godfather of Broken Heart itu meninggal karena masalah jantung, Selasa (5/5). Sempat dilarikan di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

ADVERTISEMENT

"Tiba di IGD pagi ini pukul 07.25, kondisi tidak sadar, henti jantung, henti napas. Dilakukan tindakan resusitasi, namun pasien tidak tertolong," papar Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, Divan Fernandez saat itu.

Didi Kempot meniti karier mulai dari mengamen di ibu kota hingga akhirnya pulang ke Solo dan melakukan rekaman. Lagu Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Sewu Kutho hingga Cidro adalah lagu-lagu yang membawanya dikenal masyarakat.

Didi Kempot meredup seiring musik campursari yang kalah bersaing dengan dangdut koplo. Seperti hidup kembali, Didi Kempot kembali naik daun dan menjadi semakin fenomenal setelah lagu-lagu patah hatinya dikenal kawula muda.

Lord Didi, demikian dia dijuluki penggemarnya, wafat pada usia 53 tahun. Dia dimakamkan di samping makam anaknya di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur. Didi meninggalkan dunia hiburan dengan karya-karya tak lekang zaman.

Rahayu Supanggah

Maestro karawitan yang juga dikenal sebagai komposer musik, Rahayu Supanggah, mengembuskan napas terakhir di RS Brayat Minulyo, Solo, Selasa (10/11) pukul 02.45 WIB. Sejak beberapa tahun sebelumnya, kondisi kesehatan Panggah memang terganggu.

Mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Solo itu menelurkan ratusan karya. Nama Panggah tak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga diakui dunia.

Salah satu karya besarnya ialah I La Galigo, karya sastra Bugis yang dipentaskan dalam bentuk teater. Panggah yang menjadi komposer dinilai mampu menyajikan musik yang spektakuler.

Lihat juga juga video 'Para Istri Teruskan Mimpi Didi Kempot Gelar Konser Ambyar di GBK:

[Gambas:Video 20detik]



Pentas I La Galigo mulai digarap sejak 2001 dan baru dipentaskan secara perdana pada 2004 di Singapura. Pentas ini kemudian juga digelar ke sejumlah negara lain.

Panggah juga sempat berkolaborasi dengan sejumlah seniman dunia, seperti Peter Brook, Toshi Tsuchitori, dan Sardono W Kusumo. Penghargaan yang dia raih, antara lain Penata Musik terbaik FFI untuk film Opera Jawa (2006) dan The Best Composer Hong Kong International Film Festival 2007.

Wakil Rektor I ISI Solo, I Wayan Kirna, mengatakan Panggah sudah menyelesaikan tugas sebagai guru besar sejak September 2019. Selama masa pengabdiannya, Panggah dianggap sebagai sosok panutan.

"Beliau adalah suhu kami, guru besar kami, rektor kami. Beliau betul-betul panutan kami, baik para pengajar maupun mahasiswa. Kami sangat kehilangan beliau," ujarnya saat dihubungi detikcom saat itu.

Ki Seno Nugroho

Dalang kondang asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (3/11) pukul 22.15 WIB. Usianya masih terbilang muda, yakni 48 tahun.

Admin dan manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo menceritakan dalang kenaaman itu pada Selasa (3/11) sore, sempat bersepeda bersama salah seorang tetangganya di Dusun Gayam. Saat itu Ki Seno sudah merasakan sakit hingga harus dijemput warga untuk bisa sampai di rumahnya.

"Selasa (3/11) sore habis olahraga jam 4 sore bersepeda sama temannya Pak Seno, warga sini. Itu di tengah jalan sebelum mau pulang sudah berasa sakit sampai dijemput oleh warga sini," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11).

Dalang Wayang Ki Seno NugrohoDalang Wayang Ki Seno Nugroho Foto: Dok.Ki Seno Nugroho

Waktu magrib dia semakin merasa sakit dan dibawa ke IGD dalam kondisi sadar. Namun malam harinya, Ki Seno Nugroho sudah meninggal dunia.

Dalang senior Ki Manteb Sudarsono sempat menyarankan Ki Seno agar menjaga kesehatannya. Manteb memang sudah seperti ayah bagi Seno.

"Saya bilang agar jadwalnya dikurangi. Harganya dinaikkan biar tidak terlalu sering, kesehatannya dijaga. Biar bagaimanapun, dia kan waris (penerus kesenian pedalangan)," ujar Manteb saat dihubungi detikcom saat itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads