Belasan orang di kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Boyolali dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Hal ini diketahui setelah 34 orang di kantor tersebut mengikuti rapid test antigen pada Selasa (22/12).
"Ada salah satu ASN di BKP2D (Boyolali) yang terindikasi COVID. Kemudian hari Senin (21/12) itu mengajukan ke Dinas Kesehatan untuk (rapid) tes swab antigen. Hari Selasa (22/12) tes antigen dengan hasil 16 orang dinyatakan positif," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan, BKP2D Boyolali, Yoga Nugroho, ditemui wartawan di kantornya Senin (28/12/2020).
Kantor BKP2D Boyolali kini tutup sementara mulai hari ini. Berdasarkan pengumuman yang ditempel di kantor itu, penutupan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoga menjelaskan dari 16 orang di kantor itu yang dinyatakan positif Corona dari hasil rapid test antigen, terdiri dari 15 pegawai dan seorang mahasiswa magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL).
"Kemudian saat itu juga yang bersangkutan disuruh pulang, dan menunggu hasil swab PCR dari Dinas Kesehatan," terang Yoga.
"Isolasi mandiri. Hari Senin (28/12) ini dia (16 orang) tes swab PCR beserta dengan keluarga masing-masing," lanjutnya.
Pihak kantor BKP2D juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali untuk dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan. Selain disinfeksi dari BPBD, BKP2D juga melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri pada libur Natal pekan kemarin.
Dari pantauan detikcom, kantor tersebut hari ini tampak sepi. Sejumlah pegawai tampak berada di dalam kantor mengerjakan tugas-tugasnya. Sedangkan di bagian depan pintu masuk kantor, terdapat meja dengan dilengkapi plastik penyekat untuk pelayanan.
"Aktivitas di kantor sementara ditutup. Tetapi apabila ada PNS atau masyarakat yang memerlukan kepentingan di BKP2D tetap dilayani. Diharapkan untuk sementara BKP2D tidak melayani konsultasi-konsultasi, tetapi apabila mendesak memang masih tetap kita layani," ujarnya.
Para pegawai BKP2D yang hasil rapid test antigennya negatif, tetap masuk kantor. Mereka memberikan pelayanan kepada para ASN Pemkab Boyolali dan masyarakat secara terbatas.
"Pelayanan kita laksanakan di luar kantor, sehingga tidak masuk ke ruang kantor agar pemutusan COVID ini dapat segera dilakukan," pungkas Yoga.
(sip/mbr)