Begini Kondisi Vila di Semarang yang Disebut Pusat Latihan Teroris JI

Begini Kondisi Vila di Semarang yang Disebut Pusat Latihan Teroris JI

Akbar Hari Mukti - detikNews
Senin, 28 Des 2020 14:33 WIB
Kompleks vila di Gintungan, Bandungan, Kabupaten Semarang, yang disebut digunakan untuk kegiatan jaringan JI, Senin (28/12/2020).
Kompleks vila di Gintungan, Bandungan, Kabupaten Semarang, yang disebut digunakan untuk kegiatan jaringan JI, Senin (28/12/2020). (Foto: Akbar Hari Mukti/detikcom)
Kabupaten Semarang -

Kompleks vila di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, disebut digunakan sebagai tempat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Sejak pandemi virus Corona atau COVID-19, vila itu sepi penyewa.

"Jadi sejak pandemi Corona nyaris tak ada yang menyewa. Paling banyak sebulan ada satu penyewa saja," ujar salah satu pekerja renovasi vila, Siyarto, ditemui detikcom di lokasi, Senin (28/12/2020).

Di kompleks itu terdapat delapan vila di kawasan RT 01/RW 05 Dusun Gintungan, Kelurahan Bandungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Menurut Siyarto, renovasi dimulai sejak tiga bulan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga bulan ini direnovasi karena banyak yang jebol atapnya. Serta renovasi lainnya untuk mempercantik," jelasnya.

Vila tersebut memiliki sistem sewa dan jual. Dari delapan vila yang ada, ada dua yang sudah terjual.

ADVERTISEMENT

"Delapan Vila ini milik dulunya satu orang. Lalu dua vila sudah terjual, sisa enam vila yang menggunakan sistem sewa dan jual," ujarnya.

Setiap vila memiliki harga sewa yang sama, yakni Rp 800 ribu per malam. Setiap vila memiliki tiga kamar mandi dan tiga kamar tidur.

Vila itu juga memiliki fasilitas air minum, kompor, dan air panas untuk mandi. Juga terdapat dua lapangan yang bisa digunakan untuk berkegiatan.

"Per vila bisa muat hingga puluhan orang karena ada dua lantai," paparnya.

Berdasarkan pantauan detikcom, tak ada garis polisi di vila tersebut. Hanya ada beberapa pekerja renovasi yang sedang melakukan renovasi vila.

Keadaan vila relatif sepi. Tak banyak kendaraan bermotor yang melintas di depan kawasan vila. Beberapa vila dalam kondisi bersih, tetapi ada juga yang kotor dan atapnya jebol.

Sementara itu, Ketua RW 05 Gintungan, Rukiman, mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, kelompok teroris JI itu menyewa vila selama beberapa hari. Tetapi masyarakat setempat tak ada yang mengetahui.

"Info yang kami terima cuma sewa dua hari, tapi memang tidak ada yang tahu termasuk penjaga vila," kata Rukiman kepada detikcom di lokasi.

Rukiman mengatakan, penjaga vila hanya melakukan penjagaan di pos depan vila. Penjaga baru masuk ke vila apabila ada komplain dari penyewa.

"Misal ada komplain kok airnya tidak ada, air panasnya tak ada, baru penjaga masuk," jelas dia.

Ia juga menjelaskan, setiap kegiatan keramaian yang ada di vila tersebut dicatat.

"Dulu sebelum pandemi biasanya kegiatan anak-anak sekolah. Lalu pernah event anak punk di vila ini kami catat," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, pusat latihan generasi muda jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) terbongkar. Polri mengungkap keberadaan anggota muda JI yang dilatih untuk ahli tempur hingga merakit bom.

Selanjutnya, penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono...

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan pusat latihan anggota muda JI ini diketahui keberadaannya di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satu pusat latihan JI yang dibongkar Polri terletak di Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Bangunan itu terlihat seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggota JI. Ada juga halaman luas.

Argo menuturkan, dari rumah-rumah itu, para anggota muda Jamaah Islamiyah (JI) dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

"Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus," ujar Argo dalam keterangannya, Sabtu (26/12).

Argo mengatakan proses perekrutan generasi muda ini sudah berjalan mulai tahun 2013 hingga 2018. Tiap angkatan ada 10 sampai 15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa.

"Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," jelas Argo.

Argo menyebut salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso. Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau pimpinan JI Para Wijayanto.

Karso telah ditangkap pada 2019 dan berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads