.webp)
Sebuah baliho berukuran besar tiba-tiba roboh ke tengah jalan raya Solo-Semarang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Tak ada korban dalam peristiwa ini.
"Tiba-tiba ambruk. Anginnya nggak kencang, biasa-biasa saja," kata seorang pemilik warung mie ayam persis di samping baliho tersebut, Sunarni, Rabu (23/12/2020).
Sunarni mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Saat kejadian, tuturnya, cuaca cerah dan tidak ada angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi di Jalan Solo-Semarang, tepatnya di pertigaan Tegalwire, Kecamatan Mojosongo, Boyolali atau di sebelah barat museum R Hamong Wardoyo.
Baliho itu berukuran sekitar 4x6 meter dan ketinggiannya sekitar 10 meter. Tampak tiang besi baliho patah pada bagian sambungan tiangnya.
Menurut Sunarni, tidak ada pengguna jalan yang melintas tepat di bawah baliho itu saat kejadian.
"Untungnya juga tidak roboh ke warung saya," imbuh dia.
Suami Sunarni, Sugimo, menambahkan sebelum baliho itu roboh terdengar suara gemeretak. Dia sempat mengira suara itu berasal dari pohon mangga miliknya. Namun kemudian terdengar suara gemeretak lagi, lalu baliho itu tiba-tiba roboh ke tengah jalan raya.
"Iya, ada suara kretek-kretek gitu. Saya kira pohon mangga saya. Terus saya tengok ke baliho, tiba-tiba roboh," jelas Sugimo.
Baliho yang ambruk dan menutup setengah badan jalan. Akibatnya jalan Solo-Semarang dari kedua arah, sempat tersendat. Petugas dari Satlantas Polres Boyolali dan BPBD Boyolali segera datang ke lokasi.
Petugas bersama warga kemudian mengevakuasi baliho itu dengan ditarik menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Sementara itu, Kaur Binops Satlantas Polres Boyolali, Ipda Widarto, mengatakan anggotanya yang sedang melakukan patroli Operasi Lilin, mendapatkan laporan dari warga tentang kejadian siang tadi.
"Alhamdulillah, korban jiwa tidak ada. Bersama dengan BPBD dan warga, baliho kita evakuasi ke tempat yang aman, sehingga lalu lintas di jalan Solo-Semarang lancar kembali," pungkas Widarto.
(sip/rih)
