Masuk 10 Ilmuwan Berpengaruh Versi Nature, Adi Utarini: Keberhasilan Tim

Masuk 10 Ilmuwan Berpengaruh Versi Nature, Adi Utarini: Keberhasilan Tim

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 22 Des 2020 09:07 WIB
Guru Besar UGM Prof Adi Utarini ilmuwan wanita yang dibanggakan Presiden Jokowi
Prof Adi Utarini (Foto: dok. IG Adi Utarini)
Yogyakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan Prof Adi Utarini yang masuk dalam daftar 10 orang yang membantu pengembangan ilmu pengetahuan di dunia tahun ini versi Nature. Adi Utarini mengaku penghargaan itu untuk timnya.

Wanita yang kerap disapa Prof Uut ini menjelaskan, bahwa awalnya dia dikontak Nature untuk wawancara. Selanjutnya Nature memuat Uut ke dalam artikel belum lama ini.

"Yang saya tahu cuma beberapa saat yang lalu saya diwawancarai wartawannya Nature, dia wawancaranya di London kalau tidak salah, terus ngobrol biasa saya pikir buat artikel biasa kan," kata Uut kepada detikcom, Senin (21/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Habis itu dia (Nature) ngontak saya lagi ngirim fotografer. Terus setelah itu pada hari menerbitkan artikel, beberapa jam sebelumnya mereka mengirimkan email ke saya bahwa nanti saya kan masuk di situ dan ini akan disebarluaskan dalam beberapa jam lagi," imbuh guru besar di UGM Yogyakarta tersebut.

Kalau ditarik ke belakang, kata Uut, memang saat bulan Agustus 2020 tim penelitian World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta mengeluarkan statement ke publik ke media. Bahwa hasil akhir penelitian ini menunjukkan ada penurunan 77,1 persen di wilayah yang diberikan nyamuk Wolbachia dibandingkan dengan yang tidak ada nyamuk Wolbachia-nya.

ADVERTISEMENT

"Penelitiannya sudah sejak 2011, saya bergabung 2013 di penelitian tersebut sebatas memberi konteks. Jadi mungkin dari situ mereka lihat beritanya dan mengikuti dari situ," ucapnya.

Simak video 'Alat Deteksi Corona UGM akan Diujikan ke 10 RS di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]





Selanjutnya...

Perlu diketahui, Wolbachia merupakan sejenis bakteri yang bisa menginfeksi nyamuk Aedes Aegypti dan dianggap ampuh untuk melumpuhkan virus dengue.

"Jadi kalau ditanya kok bisa? Ya gitu ceritanya, itu terlepas dari apa yang sudah kita kerjakan selama 10 tahun terakhir di penelitian ini," katanya.

Dia mengapresiasi pengakuan tersebut dan menilai timnya ikut andil besar.

"Ya ini kalau buat saya pribadi ini adalah apresiasi terhadap seluruh tim penelitian WMP Yogyakarta, dan kami semua juga merasa penelitian ini tidak sampai di tahap sekarang ini kalau masyarakat Yogyakarta, Pemda dan mendukung secara dana," ucapnya.

"Jadi ini saya kira ungkapan keberhasilan tim ya, saya sama sekali tidak melihat ini penghargaan untuk saya itu bukan ya, ini pengharapan untuk tim penelitian," katanya.

Mudah-mudahan, kata Prof Uut, pencapaian ini memberi kebanggaan untuk peneliti lainnya di Indonesia dan menjadi kebanggaan tersendiri untuk bangsa Indonesia.

"Ini internal nature, kami tidak mengusulkan atau apa, bukan seperti award-award lain yang diusulkan, terus dinilai. Ini penghargaan dari media, jurnal dan kami bersyukur sekali atas apresiasi ini," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads