Awal Tahun 2019, Kasus DBD di Yogya Meningkat

Awal Tahun 2019, Kasus DBD di Yogya Meningkat

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 07 Feb 2019 17:38 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta pada awal tahun 2019 meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat sepanjang Januari ada 35 kasus DBD di Kota Pelajar ini.

"Hingga Januari terdapat 35 kasus (DBD)," jelas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam bincang-bincang mengenai demam berdarah di Ruang Rapat Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (7/2/2019).

Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding periode yang sama pada tahun lalu, di mana Dinkes Kota Yogyakarta mencatat ada 7 kasus. Meski demikian tidak ditemukan penderita yang meninggal dunia di awal tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski awal tahun 2019 jumlah penderita DBD meningkat lanjut Heroe, namun sebenarnya beberapa tahun terakhir tran kasus DBD di Kota Yogyakarta mengalami penurunan. Penurunannya mulai tampak sejak 2017.

"Dinkes Kota Yogyakarta mencatat puncak kasus DBD terjadi pada 2016 dengan jumlah 1.705 kasus. Kemudian terjadi penurunan di tahun berikutnya 414 kasus, dan pada tahun 2018 ada 113 kasus," ungkap Heroe.

Dijelaskannya, peningkatan penderita DBD di awal tahun ini menjadi warning stakeholder terkait. Oleh karenanya, Dinkes Kota Yogyakarta telah mengeluarkan surat edaran (SE) kewaspadaan terhadap DBD.

"Di dalamnya (SE) berisi imbauan untuk tetep menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan cara menguras, menutup, memanfaatkan kembali barang bekas, dan membersihkan talang air," paparnya.

Tingginya kasus DBD ini sedang diteliti World Mosquito Program (WMP). Mereka melakukan studi melalui Aplikasi Wolbachia dalam Eleminasi Dengue (AWED).

Studi AWED telah dijalankan sejak 2016 dengan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di sejumlah kecamatan di Kota Yogyakarta. Penyebaran selesai dilakukan sejak tahun 2017.

"Dari hasil pemantauan yang dilakukan diketahui saat ini lebih dari 90 persen nyamuk aegypti di Kota Yogyakarta sudah ber-Wolbachia," ujar Peneliti Utama WMP, Prof Adi Utarini.

"Ketika Wolbachia berada di tubuh nyamuk aegypti itu dia bisa menekan perkembangan virus DBD di tubuh nyamuk. (Jadinya) kadar virus di air liur nyamuk kecil dan diharapkan tidak menularkan demam berdarah," pungkas dia.



Saksikan juga video 'Menarik! Berantas Jentik Nyamuk dengan Ikan Cupang':

[Gambas:Video 20detik]

(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads