Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menghentikan kegiatan uji coba sekolah tatap muka di SD dan SMP di Klaten kini dihentikan. Penghentian uji coba sekolah tatap muka itu mempertimbangkan status Klaten yang kini jadi zona merah virus Corona (COVID-19).
"Sebenarnya kita bulan Januari ingin masuk semua. Karena ini zona merah kita harus berhati-hati sebab siswa berisiko jadi OTG, jadi dihentikan bahkan Januari mungkin juga belum berani tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Wardani Sugiyanto, kepada wartawan di Pemkab Klaten, Senin (21/12/2020).
Wardani mengatakan uji coba sekolah tatap muka bagi siswa SD dan SMP yang digelar Pemkab Klaten resmi dihentikan pada Selasa (8/12). Dia memastikan tidak ada klaster dari uji coba ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bersyukur uji coba tatap muka berjalan baik sampai 8 Desember dan tidak muncul klaster. Kalaupun ada guru yang meninggal bukan karena uji coba tapi karena penyakit lain," jelas Wardani.
Wardani pun mengklaim uji coba sekolah tatap mukanya berhasil karena tak ada klaster COVID-19. Sehingga keputusan menghentikan sekolah tatap muka ini dilakukan untuk meminimalisir penularan virus Corona.
"Kebiasaan baru itu harus dikembangkan di satuan pendidikan. Januari kita rencanakan masuk semua sebab uji coba SMP di 53 SMP berjalan baik dan 135 SD juga berjalan baik, tapi karena ini kasus COVID berkembang dan zona merah maka Dinas memilih berhati-hati," terang Wardani.
Wardani menyebut pihaknya juga telah rutin melakukan edukasi tentang protokol kesehatan. Namun, pihaknya mempertimbangkan risiko penularan COVID-19 saat Klaten berstatus zona merah.
"Kita tunggu dulu semoga COVID mereda minimal zonanya oranye kita baru berani tatap muka. Dihentikan, kita sudah koordinasikan semua agar Januari diberikan belajar daring dulu," imbuh Wardani.
Wardani mengatakan meski Januari 2021 mendatang masih diberlakukan belajar daring, pihaknya akan tetap mempersiapkan sekolah tatap muka. Termasuk, strategi dan antisipasi penularan COVID-19 di sekolah.
Selanjutnya: Strategi yang disiapkan
"Kita persiapkan termasuk strategi apa yang akan dilakukan. Penambahan kasus ini bisa dampak dari mudik sehingga edukasi masyarakat harus ditingkatkan," jelas Wardani.
Terpisah, Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Cahyono Widodo, memastikan sekolah tatap muka itu dihentikan karena kurva kasus Corona masih fluktuatif. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan edaran dari Gubernur Jawa Tengah soal peniadaan sekolah tatap muka.
"Sudah ada edaran dari gubernur soal sekolah tatap muka itu. Pak Sekda Klaten juga sudah menindaklanjuti, jadi dihentikan dulu," jelas Cahyono pada detikcom.