5 Fakta Pilkada Solo: Gibran Menang, Partisipasi Turun-Suara Tidak Sah Naik

Round-Up

5 Fakta Pilkada Solo: Gibran Menang, Partisipasi Turun-Suara Tidak Sah Naik

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 17 Des 2020 09:37 WIB
Penandatanganan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kota Pilkada Solo 2020, Rabu (16/12/2020).
Penandatanganan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kota Pilkada Solo 2020, Rabu (16/12/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Solo telah selesai di tingkat kota. Hasilnya, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa unggul dengan persentase 86,5 persen dibandingkan rivalnya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) dengan 13,5 persen.

Gibran-Teguh memperoleh 225.451 suara, sedangkan Bajo memperoleh 35.055 suara. Adapun total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Solo ada 418.283 orang.

Di sisi lain, terdapat sejumlah fakta yang terlihat dari penghitungan akhir Pilkada Solo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Partisipasi pemilih tak capai target

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, mengatakan bahwa total suara sah berjumlah 260.506, sedangkan suara tidak sah berjumlah 35.476. Sehingga jumlah partisipan dalam Pilkada Solo 2020 mencapai 295.982 orang.

ADVERTISEMENT

Jika dibandingkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang 418.283 orang, angka partisipasi pemilih Pilkada Solo 70,7 persen. Sedangkan jika dihitung berdasarkan DPT tambahan yang lebih banyak sekitar 1.000 orang, tingkat partisipasi pemilih menjadi 70,5 persen.

"Memang tidak mencapai target 77 persen. Kita berada di angka 70 persen. Tapi jika dibandingkan partisipasi Pilkada 2010 yang mencapai 71 persen, kita hampir sama," kata Nurul usai rapat pleno rekapitulasi Pilkada Solo di The Sunan Hotel, Rabu (16/12/2020).

2. Suara Gibran kurang dari suara parpol pendukung

Dengan 225.451 suara, perolehan Gibran-Teguh ternyata tidak setara dengan jumlah suara parpol pendukung pada Pileg 2019 lalu. Sedikitnya ada sembilan parpol yang ada di kubu Gibran-Teguh saat pendaftaran di KPU, 4 September 2020.

Sembilan partai itu total memperoleh 288.869 suara. Rinciannya ialah PKB 5.926 suara, Gerindra 15.372 suara, PDIP 189.760 suara, Golkar 18.727 suara, NasDem 10.584 suara, Perindo 4.608 suara, PPP 11.470 suara, PSI 12.162 suara dan PAN 20.260 suara.

Dengan demikian ada selisih 63.418 suara. Itu pun masih ada beberapa partai yang belakangan ikut mendukung Gibran-Teguh.

3. Bajo kalah dari suara tidak sah

Paslon independen Bajo mendapatkan 35.055 suara. Jumlah tersebut masih kalah dengan total suara tidak sah, yang berjumlah 35.476.

Namun perolehan Bajo tersebut hampir setara dengan jumlah KTP yang menjadi persyaratan maju sebagai calon independen, yaitu 35.870. Mereka berhasil mengumpulkan sekitar 38 ribu KTP terverifikasi.

4. Suara tidak sah naik 3 kali lipat

Terlihat dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Solo tingkat kota, jumlah suara tidak sah mencapai 35.476. Sedangkan pada Pilkada Solo 2015, suara tidak sah berjumlah 12.773.

Artinya ada peningkatan hampir tiga kali lipat suara tidak sah dibandingkan Pilkada Solo 2015.

5. PKS soroti naiknya jumlah suara tidak sah

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan meningkatnya angka suara tidak sah bisa ditafsirkan bermacam-macam. Namun dia menegaskan jalannya proses Pilkada Solo tidak diapresiasi seluruh masyarakat.

"Bagi saya itu sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Dari proses sejak awal sampai akhir, tidak semua masyarakat mengapresiasi, diwujudkan dalam suara tidak sah. Artinya ada something wrong," kata Sugeng saat dihubungi detikcom, Rabu (16/12/2020).

(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads