Kasus virus Corona atau COVID-19 dari klaster pondok pesantren (ponpes) terjadi di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Terdapat sebanyak 97 orang yang terkonfirmasi positif virus Corona dari pondok pesantren.
"Terdapat 97 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang berasal dari pondok pesantren di Kota Salatiga," jelas Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat dihubungi wartawan, Rabu (16/12/2020).
Puluhan santri dan pengajar terkonfirmasi virus Corona itu berasal dari tiga pondok pesantren di kawasan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Dari laporan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, ada beberapa santri yang mengidap gejala kehilangan indra penciuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya terdapat 30-an anak dari ponpes yang kehilangan indra penciuman. Setelah di-swab massal 5-7 Desember kemarin, hasilnya tercatat 97 orang positif COVID-19," jelasnya.
Pemkot Salatiga lalu melakukan tracing dari klaster ponpes tersebut. Sebanyak 219 santri ponpes yang memiliki asrama telah menjalani tes swab.
"Untuk mereka yang positif COVID-19 dari klaster ponpes saat ini mendapatkan pelayanan kesehatan dan diisolasi di ruang isolasi agar tak menulari mereka yang negatif Corona," jelasnya.
Pemkot Salatiga juga melakukan kebijakan lockdown ke pondok pesantren itu. Kebijakan itu agar tak ada penambahan penularan COVID-19 dari klaster pondok pesantren di Salatiga.
"Kami langsung melakukan lock down agar penularan COVID-19 dari klaster ponpes di Salatiga tak bertambah," jelasnya.
(sip/mbr)