Tentang Mbah Minto Artis Dagelan yang Lagi Naik Daun dari Klaten

Kaleidoskop 2020

Tentang Mbah Minto Artis Dagelan yang Lagi Naik Daun dari Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 13 Des 2020 09:02 WIB
Mbah Minto beraksi lagi, kali ini kampanye jaga jarak
Foto: Mbah Minto beraksi lagi, kali ini kampanye jaga jarak (tangkapan layar IG ucup_jbsklaten)
Klaten -

Di tengah pandemi Corona atau COVID-19, sosok Minto Siyem atau lebih dikenal Mbah Minto (70) jadi sorotan lewat dagelan Gagal Mudik. Dari artis dagelan di YouTube, Mbah Minto kini moncer menjadi bintang iklan.

Video dagelan itu digarap bersama tetangganya, Muhammad Sofyan alias Ucup (30), dan ditayangkan di akun YouTube maupun Instagram. Karir nenek yang tinggal di Dusun Selorejo, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten itu mulai bersinar saat dagelan gagal mudik gara-gara pandemi virus Corona itu ditonton jutaan orang pada awal Mei 2020 lalu.

Lewat video itu, Ucup yang berperan sebagai anak Mbah Minto mengungkapkan keinginannya untuk mudik karena Lebaran. Namun, Mbah Minto melarang anaknya pulang ketimbang membawa virus Corona. Percakapan ini digambarkan lewat video call dengan anaknya yang berada di perantauan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Koe mulih malah nggowo virus, ra mesakake simbokmu iki? Rasah mulih le sik penting duite mulih (Kamu pulang malah membawa virus, tidak kasihan sama ibumu ini? Nggak usah pulang yang penting uangnya pulang)," kata Mbah Minto dalam salah satu cuplikan parodinya, seperti dikutip detikcom, Sabtu (2/5/2020).

Mbah Minto digambarkan sedang menanak nasi menggunakan anglo dan kayu bakar di belakang rumahnya. Namun, Mbah Minto justru terlihat fasih menggunakan ponsel pintarnya.

ADVERTISEMENT

Video dagelan Gagal Mudik ini pun menuai apresiasi karena dikeluarkan bertepatan dengan momen jelang Lebaran. Salah satunya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengajak Mbah Minto dan Ucup live di Instagram. Usai berbincang dengan Ganjar, Mbah Minto pun mendapat THR Rp 1 juga. Mbah Minto pun mengaku senang videonya bisa menghibur banyak orang.

"Nggih remen saget damel tiyang sanes bingah (Ya senang bisa membuat orang lain senang)," ungkap Mbah Minto pada detikcom saat dijumpai di rumahnya, Sabtu (2/5).

Saat dikunjungi detikcom di rumahnya, tempat bernaung Mbah Minto tampak sederhana. Rumah mungil itu berbahan batako tanpa plester, dan tak ada perabotan di rumah Mbah Minto.

Nenek empat anak itu tinggal seorang diri di rumahnya. Keponakan Mbah Minto, Paimin menyebut empat anak Mbah Minto pergi merantau ke Jakarta, Gunungkidul, Purworejo, dan Banjarnegara.

"Anaknya sudah berkeluarga semua. Kesehariann Mbah Minto ya kadang diminta ngeroki (kerokan) dan diberi upah" kata Paimin.

Mbah Minto, nenek yang viral gegara dagelan Gagal MudikMbah Minto, nenek yang viral gegara dagelan Gagal Mudik Foto: Mbah Minto, nenek yang viral gegara dagelan Gagal Mudik (Achmad Syauqi/detikcom)

Paimin pun juga mengaku kaget saat buliknya itu viral dan menjadi terkenal. Dia juga tak menyangka video Mbah Minto juga ditayangkan di televisi.

"Saya tahu dari tetangga bilang Mbah Minto viral. Ternyata benar-benar masuk di tv beberapa kali," jelas Paimin.

Sementara itu, Ucup menyebut beberapa kolaborasi dengan Mbah Minto sudah sering viral. Hanya saja diakui memang tak sebooming video Gagal Mudik ini.

"Sebelumnya video Mbah Minto yang viral sudah banyak. Cuma yang tidak se-booming ini (Gagal Mudik) karena ini soal Corona," terang Ucup pada detikcom.

Ucup menyebut mulanya Mbah Minto diberi upah Rp 20 ribu per video. Sementara anak-anak muda yang menjadi talent di videonya diberi upah Rp 50 ribu.

"Mbah Minto kadang saya kasih Rp 20 ribu dan yang anak muda sini saya beri Rp 50 ribu. Kebetulan ini ada tema Corona yang membuat orang takut mudik," lanjut Ucup.

Tiga bulan berselang setelah viral, Mbah Minto mulai mendapat order jadi bintang iklan produk jamu hingga bank. Tak hanya itu, rumahnya pun banyak dikunjungi tamu mulai dari Bupati Klaten hingga pejabat lainnya. Mbah Minto pun bahkan sempat dirawat di rumah sakit karena kelelahan menerima tamu.

Rumah mungil Mbah Minto bantuan Pemkab Klaten yang belum diplester itu pun direhab dengan bantuan salah satu BUMN. Kini Mbah Minto bisa duduk di kursi empuk sambil menonton televisi.

"Ya sampun dibangun tukang tiyang Karanganyar. Sekitar setunggal minggu (Ya sudah dibangun tukang, orang Karanganyar. Sekitar satu minggu," cerita Mbah Minto saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (1/8) lalu.

Mbah Minto mengaku senang rumahnya kini dipoles jadi cantik. "Nggih remen. Wong omahe dibangun dadi apik (Ya senang. Sebab rumahnya dibangun jadi bagus," lanjut Mbah Minto.

Salah satu sudut teras tempat Mbah Minto biasa syuting dengan latar gentong dan angloSalah satu sudut teras tempat Mbah Minto biasa syuting dengan latar gentong dan anglo Foto: Salah satu sudut teras tempat Mbah Minto biasa syuting dengan latar gentong dan anglo (Achmad Syauqi/detikcom)

Lebih lanjut Mbah Minto mengaku untuk merehab rumahnya tidak mengeluarkan biaya alias gratis. Selain bisa tidur nyenyak, dirinya mengaku bisa menonton televisi.

"Bisa menonton televisi. Ada sinetron saya suka, juga ada video saya sendiri (Iklan Mbah Minto di televisi)," ucap Mbah Minto.

Di lokasi yang sama, pendamping Mbah Minto, Edi Susanto menyebut pengerjaan rehab rumah itu dilakukan selama seminggu. Selama rumahnya direhab, Mbah Minto juga tetap aktif membuat konten video.

"Sempat buat dua video. Tapi bukan indoor dan hanya video content biasa buat akun YouTube mas Ucup," terang Edi.

Meski direhab, tetap ada anglo tempat Mbah Minto memasak. Anglo itu juga menjadi tempat ikon pengambilan video Mbah Minto.

"Anglo di teras rumah masih ada. Ya untuk ambil video atau untuk masak air serta menghangatkan sayur. Beberapa kali untuk pembuatan video. Padahal setelah rumah direhab juga ada kompor gas," lanjut Edi.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads