Puluhan rumah warga di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terendam banjir. Ketinggian air menggenangi rumah warga bervariasi, mulai dari 15 hingga 60 cm.
"Untuk tadi malam karena tadi malam hujannya tinggi, hari ini ada 72 rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian 15 cm sampai dengan 60 cm," kata Kepala Desa Jati wetan, Suyitno, kepada wartawan saat ditemui di Kantor Desa Jati Wetan, Kamis (10/12/2020).
Suyitno menuturkan, di desanya ada tiga dukuh yang terendam. Ketiga dukuh itu meliputi Dukuh Barisan, Dukuh Gendok, dan Dukuh Tanggulangin Desa Jati Wetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Dukuh Barisan ada 10 rumah yang terendam air dengan ketinggian 15-30 cm, terus di Dukuh Tanggulangin ada sebanyak 46 rumah dengan ketinggian 15 cm sampai dengan 60 cm, lalu di Dukuh Gendok 16 rumah terendam air dengan ketinggian 15 cm sampai dengan 50 cm," rinci dia.
Suyitno mengatakan hingga kini belum ada tanda-tanda penurunan air yang menggenangi rumah warga. Karena intensitas hujan saat ini masih tinggi. Banjir di wilayahnya kata dia bukan kali ini saja. Menurutnya sudah terjadi setiap tahun. Banjir di Desa Jati Wetan terjadi disebabkan karena luapan dari Sungai Wulan.
"Untuk ini tadi malam, kemarin baru delapan rumah, curah hujan. Sungai Wulan debitnya naik genangan air tidak bisa membuang air. Kalau pintu air pintu bisa dibuka kemungkinan tidak ada genangan air. Karena pintu Sungai Wulan terpaksa tertutup dan tidak bisa dibuang, sehingga meluap ke permukiman warga," jelas dia.
"Saat ini belum ada yang mengungsi, namun kami sudah menyiapkan tempat mengungsi di balai desa," sambung Suyitno.
Diwawancara terpisah, salah seorang warga Dukuh Barisan Desa Jati Wetan, Subianto (36), mengatakan kenaikan air yang merendam rumahnya terjadi sejak Rabu (9/12) malam. Menurutnya banjir ini terjadi karena curah hujan tinggi. Genangan air yang masuk di rumahnya mencapai 30 cm.
"Tambahannya tadi malam. Tadi malam hujan terus. Ketinggian bertambah, tapi di rumah sekitar 30 cm. Ini kan sungai penuh, ini tetap tambah terus karena hujan. Ini caranya pembuangan, pintu yang ada di Sungai Wulan tidak dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir," jelas Subianto kepada wartawan saat ditemui di Dukuh Barisan Desa Jati Wetan siang ini.
Dia berharap agar genangan air segera surut. Karena saat ini dia bersama dengan keluarga masih memilih untuk bertahan di rumah yang tergenang air.
"Tinggal sama keluarga, belum mengungsi. Ini perabotan terpaksa kita pindahkan dulu biar tidak tergenang air," kata dia.
![]() |
Baca juga: Ketua PCNU Wonogiri Positif Corona |
Senada diungkapkan oleh warga Dukuh Barisan Desa Jati Wetan, Farisi (60). Menurutnya genangan air di rumahnya sejak hari Rabu (9/12) kemarin. Farisi bercerita rumahnya sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan.
"Ini sudah sejak kemarin rumah saya tergenang. Istri saya pindah di rumah tetangga yang tidak tergenang. Perabotan rumah tangga harus dipindahkan semua," pungkasnya.