Sekitar 200 orang di tempat isolasi pasien virus Corona atau COVID-19 di Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pilwalkot Semarang 2020. Jumlah tersebut terdiri dari pasien dan petugas medis di sana.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M Abdul Hakam, mengatakan ada tim yang terdiri dari 20 petugas sedang isolasi usai bertugas, kemudian ada 20 tim lainnya yang sedang bertugas di rumah dinas itu. Jika ditambah dengan pasien yang dirawat, ada sekitar 200 orang yang mencoblos di sana.
"Tim baru 20 orang juga nanti daftarkan juga jadi 200-an yang akan coblos di rumdin," Kata Hakam saat meninjau kesiapan TPS di Kebonagung, Selasa (8/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakam mengatakan nantinya akan ada petugas KPU yang datang agar pasien atau petugas bisa menggunakan hak pilih setelah pukul 12.00 WIB. Termasuk di rumah sakit dan tempat lainnya yang menjadi tempat isolasi. Namun Hakam tidak menyebutkan berapa pasien COVID-19 yang rencananya akan menggunakan hak pilih.
"Sudah kami atur, mereka sudah kami daftarkan dan KPU menyiapkan blangkonya," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, mengatakan protokol kesehatan dan langkah antisipasi COVID-19 hingga pelayanan kepada pemilik hak pilih sudah disiapkan. Bagi yang berhalangan contohnya sedang dirawat karena sakit bisa menggunakan formulir A5 untuk mencoblos di tempat pasien dirawat.
"Kami sudah cetak A5 bagi para pasien yang mau menyuarakan haknya, disabilitas juga kami fasilitasi dengan catatan mereka mau untuk mencoblos. Kami tidak memaksakan," kata Casandra.
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang tahun 2020 ini hanya diikuti satu paslon yaitu Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita). Paslon petahana itu akan melawan kotak kosong.
(mbr/rih)