Rusmini belum mengetahui kondisi anak pertamanya, Dony Saputra (24), yang ditemukan tewas mengenaskan di Kalimalang, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Kepada Rusmini, para tetangga dan kerabat memberi tahu bahwa Dony meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
"Pak... putrane kepriwe lah (Pak, anak saya gimana lah), terakhir malam Kamis kemarin masih teleponan, Pak. Malah ngirimin token listrik," ucap Rusmini sambil ditenangkan oleh Kepala Desa Tohari dan salah satu anggota keluarganya, Selasa (8/12).
"Tidak punya musuh, anaknya mudah bergaul dengan orang, pinter ngaji, pialanya banyak. Itu ada piagam, Pak. Ada apa dengan anak saya," lanjut Rusmini dengan bahasa Jawa khas setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Mulyasari, Tohari, mengaku mendapat informasi terkait warganya tersebut dari pihak Polsek Majenang. Setelah dicek, ternyata benar bahwa Dony merupakan warganya yang tengah merantau di Jakarta.
Mengetahui meninggalnya Dony, lanjut dia, ibunda Dony shock berat dan berulang kali pingsan. Bahkan beberapa anggota keluarga mencoba menenangkan Rusmini. "Untuk sementara, ibunya saya sudah kondisikan dengan Pak Kadus dan dengan keluarga juga, sampai saat ini belum tahu kalau itu korban pembunuhan atau mutilasi," ucap Tohari.
Hal tersebut dilakukan karena kondisi kedua orang tuanya saat ini sedang tidak stabil. Belum lagi ditambah bapak sambung Dony sakit-sakitan dan sering cuci darah akibat penyakit ginjal yang dideritanya. Oleh karena itu, informasi sementara yang diberikan kepada kedua orang tua bahwa Dony mengalami kecelakaan.
Di kampung, Dony tinggal bersama ibu dan bapak sambungnya setelah kedua orang tuanya berpisah. Dony dikenal sebagai pemuda yang pendiam. "Anaknya pintar, pendiam, keseharian di rumah ya biasa, cuma dia pendiam tapi keras (kemauannya). Dia ke Jakarta kayaknya setelah lulus SMA," ujarnya.
Selama di Jakarta, Dony tinggal di rumah bibi atau budenya yang berada di Bekasi. Dony juga diketahui bekerja di sebuah minimarket sejak dua tahun lalu.
Rencananya, Dony akan dimakamkan di pemakaman Ciguling, Kecamatan Majenang, Cilacap. Lokasi tersebut merupakan pemakaman keluarga besar Dony. "Permintaan keluarga dimakamkan di pemakaman Ciguling, yang merupakan pemakaman keluarga," ujarnya.
Bahkan sang ibu, lanjut Tohari, juga meminta agar jenazah dapat dipulangkan segera ke rumahnya di Desa Mulyasari RT 3 RW 7, Kecamatan Majenang.
Sebelumnya diberitakan penemuan mayat mutilasi di Kalimalang, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menggegerkan warga. Potongan tubuh korban mutilasi itu ditemukan di dua lokasi terpisah.
Potongan tubuh manusia itu ditemukan pada Senin, 7 Desember 2020. Awalnya, warga menemukan potongan tubuh berupa tangan manusia di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jalan Gunung Gede Raya RT 001/013 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Berselang 1,5 jam kemudian, tepatnya pukul 07.30 WIB, warga kembali menemukan potongan tubuh manusia di Kalimalang, Jalan KH Noer Ali RT 001/20 Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Kali ini, warga menemukan potongan tubuh tanpa kepala, kedua kaki, dan lengan kiri.