Corona di Sleman Ngegas! Faskes Darurat Mulai Penuh-Ruang ICU Habis

Corona di Sleman Ngegas! Faskes Darurat Mulai Penuh-Ruang ICU Habis

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Minggu, 06 Des 2020 18:26 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Sleman -

Lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman terus terjadi. Hari ini, Pemkab Sleman mengumumkan adanya penambahan kasus positif sebanyak 114 kasus.

"Hari ini ada penambahan kasus positif di Sleman sebanyak 114 kasus," ujar juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi melalui pesan singkat, Minggu (6/12/2020).

Berdasarkan data gugus tugas COVID-19 Sleman, sejak 1 Desember 2020 hingga hari ini tercatat penambahan kasus positif sebanyak 58 kasus, 41 kasus, 107 kasus, 92 kasus, 78 kasus dan 114 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lonjakan kasus itu kemudian berpengaruh terhadap penggunaan ruang isolasi yang ada di 2 fasilitas kesehatan darurat COVID-19 yang ada di Sleman. Namun, Shavitri menegaskan jika faskes darurat masih bisa menampung pasien untuk isolasi.

"Data terakhir pasien di 2 faskes darurat di Asrama Haji ada 90 orang dari kapasitas 112 kamar. Sementara Rusunawa Gemawang 58 orang. Tapi (ruang di faskes darurat) masih cukup," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ketersediaan ruang ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 di Sleman sudah penuh. Dinas Kesehatan Sleman membeberkan dari 17 tempat tidur critical di Sleman hingga kemarin malam hanya tersisa 1 tempat tidur critical.

"ICU di rumah sakit rujukan di Sleman selain RS Sardjito semua penuh. Dari 17 tempat tidur critical kemarin infonya tinggal tersisa 1 saja," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (4/12/2020).

Tempat tidur critical itu, kata Joko, diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan gejala berat. Dari persentase, kasus Corona dengan gejala berat di Sleman masih sedikit. "Secara persentase (kasus gejala berat) sedikit 1,3 persen," paparnya.

Ia menjelaskan saat ini Pemda DIY tengah membahas soal penambahan tempat tidur critical di rumah sakit rujukan. "Pemda itu sudah membahas soal ini. Ada beberapa rumah sakit besar yang bisa untuk itu tapi saat ini masih kekurangan SDM dan baru diusahakan oleh provinsi dan pusat," terangnya.

Ia menjelaskan, saat ini Pemkab tengah menjajaki MoU dengan Universitas Aisyiyah (Unisa) untuk memakai asrama Unisa sebagai tempat isolasi bagi pasien asimtomatik atau gejala ringan. Dijelaskan Joko, gedung asrama Unisa memiliki kapasitas 50 kamar. Dalam satu kamar disediakan dua tempat tidur.

"Ada 50 kamar di mana satu kamar ada dua bed. Jadi kalau mau optimal ada 100 pasien yang bisa ditampung. Saat ini sedang berproses," pungkasnya.

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads