Ternak Warga Kudus Mati Penuh Luka, Kades Duga Diterkam Macan Tutul

Ternak Warga Kudus Mati Penuh Luka, Kades Duga Diterkam Macan Tutul

Dian Utoro Aji - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 19:34 WIB
Warga menunjukkan lokasi kandang tempat kambing diterkam binatang buas misterius diduga macan tutul, Jumat (4/12/2020).
Warga menunjukkan lokasi kandang tempat kambing diterkam binatang buas misterius diduga macan tutul (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Sejumlah kambing hingga unggas milik warga Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah, ditemukan mati dengan luka terkaman misterius. Kepala desa setempat menduga hewan ternak itu mati diterkam macan tutul.

"Pada Kamis (3/12) kami dapat informasi dari warga telah terjadi ternak diduga macan tutul turun di permukiman warga. Dan memasang dua ekor kambing, dan dua hari sebelumnya juga memasang dua ekor ayam dan mentok," kata Kades Rahtawu Didik Aryadi saat ditemui di Desa Rahtawu, Kudus, Jumat (4/12/2020).

Didik menyebut peristiwa teranyar terjadi Kamis (3/12) pagi. Ada dua kambing milik warganya yang mati dengan luka terkaman di bagian leher dan kaki. Satu di antaranya selamat namun ditemukan sejumlah luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin pagi ketahuan sudah dimakan sebagian dagingnya. Satunya sudah diterkam dan yang satu keburu ada warga kami bangun sehingga macan tutul lari ke hutan lagi. Kebetulan desa kami bertempat dekat hutan," ujar Didik.

Didik mengenang kejadian macan turun ke permukiman warga terjadi sekitar lima tahun yang lalu. Pihaknya pun resah dengan temuan sejumlah ternak yang mati selama sepekan ini.

ADVERTISEMENT

"Terakhir kejadian sekitar 5 tahun yang lalu terjadi. Setelah 5 tahun tidak apa apa. Kemarin terkejut ada kejadian itu," terangnya.

Dia menduga hewan buas itu turun ke permukiman warga untuk mencari mangsa. Diduga karena makanan di wilayah Gunung Muria yang menjadi habitat macan tutul mulai berkurang.

"Logika kami berada di pinggir hutan, dan dimungkinkan macan tutul itu sedang beranak sehingga tempat mencari makan berkurang. Sehingga memberikan makan anaknya mereka turun ke kampung," ujar Didik.

"Karena kondisi di hutan cukup ramai di musim kopi tersebut," sambungnya.

Dia menambahkan hari ini tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah sudah datang ke lokasi. Tim BKSDA sudah melakukan kajian dan mengecek spesies macan tutul yang ada di Gunung Muria.

"Baik BKSDA belum memastikan jumlahnya dan sedang dilakukan penelitian, dan Perhutani akan mengkaji lebih lanjut ada berapa spesies. Dugaan sementara tadi siang ada macan tutul ada di wilayah Muria," jelasnya.

Selanjutnya kata tim BKSDA soal kemunculan binatang buas diduga macan tutul terkam ternak warga...

Didik pun mengimbau kepada warganya agar tidak memburu macan tutul tersebut. Dia meminta warga untuk waspada dan lebih melindungi hewan ternak mereka.

"Kami imbau kepada warga tidak memburu hutan, dan agar menjaga hewan ternak masing-masing. Itu dibuatkan kandang cukup permanen. Macan jika diburu permasalahan tidak selesai. Dikhawatirkan macan akan turun ke gunung. Masyarakat diimbau tidak buru macan itu," imbau Didik.

Diwawancarai terpisah, Kepala Resor Konservasi Wilayah I Pati Barat pada BKSDA Jateng Arif Susioko membenarkan ada laporan warga yang hewan ternaknya diduga dimakan macan tutul di Desa Rahtawu. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah hewan ternak itu diterkam macan tutul atau bukan.

"Iya ada laporan itu, tadi siang kami sudah melakukan kajian. Namun hasilnya nanti dulu. Ini kita laporkan terlebih dahulu kepada atasan," kata Arif saat dimintai konfirmasi detikcom lewat telepon, sore ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads