Saat Bagyo Sebut Gibran Belum Tahu-tahu Banget Soal Budaya Solo

Debat Pilkada Solo

Saat Bagyo Sebut Gibran Belum Tahu-tahu Banget Soal Budaya Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 22:17 WIB
Paslon Gibran-Teguh dan Bajo saat debat pamungkas Pilkada Solo, Kamis (3/12/2020)
Debat putaran kedua Pilkada Solo. (Foto: dok. tangkapan layar Pilkada Solo di akun YouTube KPU Solo)
Solo -

Dalam Debat Pilkada Solo, Calon Wali Kota Solo nomor urut 2 Bagyo Wahyono mempertanyakan komitmen rivalnya, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai tidak menguasai masalah budaya. Bagyo sekaligus mengkritik kebijakan pemkot yang menurutnya melupakan budaya.

"Untuk pertanyaan Mas Gibran. Mas Gibran saya mau tanya, njenengan kan masih muda. Budaya Kota Solo ini mau dibawa ke mana? Njenengan kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," kata Bagyo memulai pertanyaan dalam debat putaran kedua Pilkada Solo di Studio tv di Jebres, Solo, Kamis (3/12/2020).

"Ini banyak sekali yang dipimpin Pak Teguh anggota DPR banyak yang sudah lupa ini budaya nggak ada budayanya. Seperti Keraton dan hiburan-hiburan untuk orang tua, keroncong, wayang, ketoprak entah kemana. Nuwun sewu, miris ini," tanya Bagyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gibran lalu memulai jawaban dengan mengakui bahwa dirinya masih muda. Namun dia meyakini kebudayaan Kota Solo akan terus maju dengan berbagai program yang sudah berjalan.

"Seperti segmen awal tadi, warisan budaya, paguyuban seni, itu jadi pilar kekuatan dan magnet tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Solo. Saya ingin budaya kita seperti Sekaten, Grebeg sudiro, harus dipertahankan. Ini adalah magnet," katanya.

ADVERTISEMENT

Gibran juga menegaskan bahwa dirinya bersama Teguh Prakosa sudah siap mengeksekusi segala program yang mereka rencanakan jika nanti dilantik.

"Saya dan Pak Teguh beda, rembukannya sekarang bukan setelah dilantik. Kita cari solusi, begitu dilantik langsung eksekusi. Saya tahu ini banyak sekali kekurangan, tapi kita di sini sama-sama cari solusi, bukan saling menghina," kata Gibran.

Bagyo kemudian menanggapi santai. Dia justru mempertanyakan jawaban Gibran yang tidak simpel.

"Saya itu kan orang tua, bukan ingin menghina. Saya selalu minta maaf dengan Mas Gibran. Jadi ini pertanyaan simpel, harus jawab saja nggak usah pake hal-hal yang sifatnya seperti itu. Kan jawabannya simpel mau dibawa ke mana (budaya Kota Solo). Otomatis njenengan jawabnya yang simpel-simpel saja," kata Bagyo.

"Fakta, saya mau nontonke (mengajak nonton) wayang pakde saya nggak ada, ketoprak di mana. Simpel-simpel saja. Budaya saja, njenengan sudah hilang," tambah Bagyo.

Meski sesi tanya jawab sudab habis, Gibran tetap mencoba menanggapi Bagyo. Dia menjelaskan bahwa ketoprak dapat disaksikan di Taman Balekambang.

"Kan di Balekambang, pak," ujarnya tapi langsung dihentikan oleh moderator karena tak ada lagi sesi merespons tanggapan Bagyo.

(sip/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads