"Tanah masih terus bergerak sampai sekarang. Tadi pagi pintu rumah belum miring, sekarang sudah miring. Kaca jendela juga sudah pecah karena miring," terang Kepala Desa Talunamba, Suntoro, kepada wartawan ditemui di lokasi kejadian, Rabu (2/12/2020).
Bencana ini terjadi di Desa Talunamba, Kecamatan Madukara, Banjarnegara sejak Selasa (1/12) pukul 21.30 WIB. Namun terpantau hingga hari ini sekitar pukul 10.40 WIB, tanah di lokasi itu masih bergerak.
Tampak salah satu rumah tampak rusak parah dengan bangunan yang nyaris terbelah dan posisinya miring.
Ia menyebut, ada tiga rumah warga yang rusak akibat tanah gerak tersebut. Bahkan satu di antaranya masih belum bisa mengevakuasi perabotan lantaran bangunan rumahnya ambruk
"Ini lagi berusaha mencari cara untuk mengevakuasi perabotan. Karena kalau masuk dikhawatirkan rumah ambruk. Jadi harus hati-hati," kata dia.
Tiga rumah yang rusak tersebut dihuni oleh total 11 orang warga. Sedangkan salah seorang penghuni rumah rusak saat ini sedang berada di Batam menjenguk anaknya.
"Pemilik salah satu rumah ada yang sedang ke Batam. Sedangkan delapan warga lainnya yang di sini sudah diungsikan," terangnya.
Selain tiga rumah tersebut, bencana tanah gerak ini juga mengancam 30 rumah warga yang berada di desa tersebut. Ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada.
" Ada 30 rumah warga yang ada di atasnya. Jadi kami tetap waspada karena intensitas hujan masih cukup tinggi di sini," imbaunya. (Uje Hartono/mbr)