Ceceran uang tersebut kali pertama diketahui oleh Nur Khamid,salah seorang petani, pada Jumat pagi (20/11), yang berniat membersihkan saluran irigrasi usai dilanda banjir. Kemudian, diketahui juga oleh warga lainnya yang melintas di jalan setempat.
Tidak menunggu lama, areal irigrasi dan persawahan di Desa Plumbon tersebut, langsung didatangi banyak warga untuk yang ingin mendapatkan ceceran tersebut. Ada yang bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah hingga Rp 10 juta lebih.
Uang yang ditemukan warga tersebut merupakan uang asli. Hal ini diketahui setelah Kepala Desa Plumbon, Agus Tarjito, membawa beberapa lembar ke salah satu bank untuk memastikan keasliannya.
Dari perkiraan pihak desa tercatat, uang yang tercecer dan ditemukan warga berjumlah sekitar Rp 23 juta. Pihak pemerintah desa setempat telah mendata siapa saja warganya yang telah mendapatkan uang misterius tersebut.
![]() |
Hingga pekan ini, peristiwa ceceran uang tersebut masih ramai dibicarakan. Namun demikian, hingga saat ini juga belum ada pihak yang mengaku kehilangan uang.
Kepolisian Sektor Limpung, juga belum menerima adanya laporan warga yang kehilangan uang puluhan juta tersebut. "Hingga saat ini, kami belum menerima adanya laporan orang yang kehilangan uang," kata Kapolsek Limpung, AKP Yorissa Prabowo, pada detikcom, Jumat (27/11). (mbr/mbr)