Habib Luthfi bin Yahya memutuskan menunda pelaksanaan acara Maulid Akbar Kanzus Sholawat di Kota Pekalongan tahun ini. Habib Luthfi menyampaikan pertimbangan di balik keputusan itu dan meminta maaf.
Untuk diketahui, rangkaian acara Maulid Akbar di Kanzus Sholawat Habib Luthfi itu rencananya digelar pada 18-22 November 2020. Namun dalam rapat yang digelar di Gedung Kanzus Sholawat di Jalan Wahidin, Kota Pekalongan, Selasa malam (17/11), Habib Luthfi menyampaikan kepada panitia untuk menunda puncak acara Maulid Akbar.
"Maulid di Kanzus Sholawat diundur, sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Habib Luthfi yang juga selaku 'khodimul maulid', saat memimpin rapat di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Selasa (17/11) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habib Luthfi menegaskan, mundurnya acara peringatan Maulid Akbar itu murni atas pertimbangannya secara pribadi, tidak ada tekanan dari pihak manapun.
"Saya atas nama pribadi, dengan penuh pertimbangan, tidak ada tekanan dari pihak manapun," tegasnya.
"Mohon maaf sebesar-besarnya atas mundurnya jadwal maulid ini," lanjut anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut.
Selanjutnya, dalam rekamannya yang diterima detikcom dari panitia Maulid Akbar, Rabu (18/11), Habib Yahya menyampaikan kepada panitia terkait suasana politik menjelang Pilkada serentak 2020. Sedangkan alasan lainnya adalah suasana nasional yang sedang tidak nyaman, sehingga Habib Luthfi merasa perlu menunda acara tersebut.
"Suasana nasional seperti ini. Kami tidak akan memberikan contoh yang kurang terpuji. Sebab apapun kami akan mengangkat kepentingan umat dan bangsa, itu yang saya utamakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," demikian disampaikan Habib Luthfi.
"(Puncak Maulid Akbar di Pekalongan) Diundur, nanti InsyaAllah tanggal 20 Desember," jelas Habib Luthfi.
Dengan mundurnya acara tersebut, dikatakan Habib Luthfi, akan digunakan untuk menyempurnakan format acara Maulid di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Sedangkan untuk acara pengajian Kliwonan yang biasa digelar setiap Jumat Kliwon, akan digelar setelah acara Maulid.
"Untuk Kliwon (pengajian) akan digelar setelah Maulid. Jumat Kliwon (pengajian) akan pindah waktunya," jelas Habib Luthfi pada panitia Maulid Kanzuz Sholawat Kota Pekalongan.
Tonton video 'Blak-blakan Habib Luthfi bin Yahya: NKRI Itu Syariah':
Menanggapi keputusan Habib Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya. Ganjar menyebut keputusan ini merupakan contoh yang bijak.
"Habib Luthfi sudah menelepon langsung, katanya ndherek (ikut) Pak Ganjar, tinggal diatur. Ini akan jadi contoh yang baik," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Rabu (18/11).
Ganjar mengaku tak keberatan jika acara Maulid Akbar di Kanzus Sholawat itu tetap digelar. Hanya saja, wajib menerapkan protokol kesehatan Corona dan jumlah peserta maksimal 100 orang.
Dia menerangkan pemerintah daerah (Pemda) maupun kepolisian Kota Pekalongan ikut turun tangan terkait acara Maulid Akbar yang akan digelar Habib Luthfi ini. Namun ada acara yang diminta untuk tidak digelar karena mempertimbangkan pandemi virus Corona.
"Semua turun tangan, bukan melarang justru memberikan ruang dengan cara yang baru. Maka adaptasi kebiasaan barunya jalan, peringatan agamanya jalan, dan semua berjalan baik. Tapi yang pawai sudah sepakat tidak (dilaksanakan), pameran juga sepakat tidak. Itu cara-cara yang menurut saya bijak, adem," ujarnya.