Serpihan Meteorit Kyai Pamor di Keraton Solo Dibikin Warga Jadi Keris

Serpihan Meteorit Kyai Pamor di Keraton Solo Dibikin Warga Jadi Keris

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 19 Nov 2020 20:28 WIB
Konflik internal antara kubu PB XIII dengan adik-adiknya yang tergabung dalam dewan adat, masih belum tuntas.
Ilustrasi Keraton Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Tak hanya di Tapanuli Tengah, meteorit juga pernah jatuh di kawasan Prambanan dan disimpan di Keraton Kasunanan Surakarta. Oleh Keraton Solo, meteorit itu diberi nama Kyai Pamor sementara serpihannya dipakai masyarakat sebagai bahan pembuatan keris.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dany Narsugama, mengatakan serpihan meteorit itu pernah diteliti di Badan Tenaga Nuklir (Batan) Yogyakarta. Benda langit itu merupakan iron meteorit.

"Sempat diteliti di Batan Yogyakarta, ternyata ada kandungan kapur, titanium, besi, niobium. Jadi ini iron meteorit. Masyarakat menggunakannya sebagai bahan keris," kata Dany saat dihubungi detikcom, Kamis (19/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan serpihan batu meteorit itu bahkan diperdagangkan oleh warga. Kala itu, harga serpihan meteorit dua kali lipat harga emas.

"Tahun 1935, pecahan kecil yang dibawa rakyat diperdagangkan dengan perbandingan 1 gramnya senilai dengan 2 gram emas," kata Dany.

ADVERTISEMENT

Batu meteorit yang disimpan Keraton Solo itu sudah berusia ratusan tahun. Dany mengatakan setelah Keraton Solo berdiri atau sekitar tahun 1700, ada meteor mendarat di kawasan Prambanan. Batu itu kemudian pecah menjadi dua dan terdapat serpihan-serpihan.

"Yang bongkahan kecil, pada 13 Februari 1784 diambil atas perintah Raja Pakubuwono III dibawa ke keraton. Konon sebesar buah kelapa. Pecahan besar pada 12 Februari 1797, atas perintah Pakubuwono IV dibawa ke keraton, besarnya kira-kira 1 meter kubik," kata Dany.

Serpihan dari meteorit itulah yang digunakan masyarakat sebagai bahan pembuatan keris. Sementara itu, untuk meteorit Kyai Pamor sendiri dianggap sakral oleh Keraton Solo dan dan tidak diekspos untuk publik.

"Letaknya di Bandengan. Pada masa Pakubuwono IX, dibangun cungkup khusus untuk Kyai Pamor," ujarnya.

(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads