Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan ancaman longsor dan banjir material Gunung Merapi. Peringatan itu disampaikan mengingat ancaman erupsi Gunung Merapi bersamaan dengan musim hujan.
"Yang juga perlu diantisipasi adalah ketika saat ini curah hujan tinggi risiko adanya longsor semakin tinggi. Oleh karenanya masyarakat yang berada di lereng dengan kemiringan di atas 30 derajat untuk bisa mengantisipasi," kata Doni Monardo saat mengunjungi tempat evakuasi sementara di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Kamis (19/11/2020).
Doni pun meminta warga agar waspada. Sebab selain berpotensi longsor, curah hujan yang tinggi bisa membuat material Gunung Merapi terbawa aliran sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bisa dan kalau perlu harus mengungsi dulu. Saat hujan deras maka aliran sungai bisa membawa material dari arah hulu harus diwaspadai," terang Doni.
Doni meminta aparat terkait dalam penanganan bencana ini selalu bersinergi. Sehingga potensi ancaman dari Gunung Merapi itu bisa diatasi.
"Kerja sama satu sama lain dalam menghadapi bencana dan wabah ini sangat penting. Sebab batas waktu bagaimana erupsi ini terjadi kita juga belum tahu," lanjut Doni.
Selain itu, Doni mengingatkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tidak bisa memprediksi erupsi Merapi. BPPTKG hanya melaporkan intensitas tingkat kegempaan meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Perkembangan yang ada sekarang ini menurut BPPTKG tingkat kegempaan lebih tinggi dari 2006 lalu. Sehingga status naik ke Siaga," sambung Doni.
Dia juga menambahkan telah menyerahkan bantuan Rp 1 miliar untuk penanganan pengungsi Gunung Merapi. Dana itu diserahkan ke Kabupaten Klaten dan daerah lain yang terdampak Gunung Merapi.
"Tadi kami memberikan bantuan Rp 1 miliar kepada kabupaten Klaten dan kabupaten lain terdampak. Sekiranya dana itu bisa digunakan tambahan operasional di pengungsian untuk pengadaan masker, hand santizer, alat rapid tes dan swab," ujar Doni.
Doni menyebut kunjungannya ini untuk memastikan kesiapan pemerintah daerah untuk penanganan bencana. Selain itu juga melihat laporan BPPTKG soal pantauan perkembangan Gunung Merapi.
"Kita sepakat informasi Merapi hanya dari BPPTKG. Kita juga cek kesiapan BPBD bersama TNI Polri dan relawan dan organisasi lain untuk terselenggaranya tempat pengungsian," ucap Doni.
Terpisah, Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwi Atmoko mengapresiasi bantuan yang diserahkan BNPB. Dana senilai Rp 1 miliar itu, menurutnya, akan digunakan untuk operasional.
"Dana itu akan kita gunakan untuk operasional darurat erupsi gunung Merapi," kata Sujarwanto pada wartawan.
Pantauan detikcom kunjungan BNPB dimulai dari pos induk Balerante, kandang ternak dan tempat evakuasi sementara pengungsi di balai desa. Kunjungan yang berakhir pukul 15.00 WIB itu sempat memunculkan kerumunan.
(ams/sip)