Ternyata, Ini Dugaan Penyebab Jenazah Pasien Corona di Solo Tertukar

Ternyata, Ini Dugaan Penyebab Jenazah Pasien Corona di Solo Tertukar

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 19 Nov 2020 15:28 WIB
Viral jenazah pasien Corona dari RS Moewardi Solo tertukar, Kamis (19/11/2020).
Viral jenazah pasien Corona dari RS Moewardi Solo tertukar, Kamis (19/11/2020). Foto: Istimewa
Solo -

Pihak RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo memberi penjelasan terkait beredarnya informasi yang menyebut jenazah pasien virus Corona atau COVID-19 tertukar. Direktur RSDM, Cahyono Hadi, mengatakan pasien itu tertukar diduga karena sopir ambulans salah dengar sehingga terjadi salah alamat.

"Mungkin sopirnya salah dengar saja. Karena jenazah satunya masih di rumah sakit," kata Cahyono saat dihubungi detikcom, Kamis (19/11/2020).

Cahyono menyebut peristiwa itu terjadi Rabu (18/11) pagi. Jenazah itu seharusnya diantar ke Simo, Boyolali, tapi justru diantar ke Pati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah salah alamat ini baru diketahui usai petugas mengeluarkan barang-barang milik almarhum untuk diserahkan kepada keluarga. Ternyata, barang-barang itu bukan milik mereka.

"Petugas dari Pati kemudian ke Simo untuk mengantar jenazah dan barang-barangnya," jelas Cahyono.

ADVERTISEMENT

Cahyono menuturkan kesalahan ini bukan murni disebabkan pihaknya. Dia mengungkap tidak ada keluarga pasien yang mengarahkan dan membantu petugas saat mengemasi barang-barang milik pasien.

"Sampai sebelum jenazah diberangkatkan itu tidak keluarga yang mengarahkan. Barang-barangnya juga tidak ada yang merawat," cetus Cahyono.

Diberitakan sebelumnya, kabar jenazah tertukar ini bermula dari gambar yang tersebar. Tampak mobil oranye dan petugas berhazmat. Kemudian gambar itu diberi keterangan 'Peristiwa heboh...... Jenasah dari RS dr Muwardi tertukar'.

Tonton video 'Bak Sinetron, Ada Jenazah yang Tertukar di Surabaya':

[Gambas:Video 20detik]



(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads