Kades Cipelem, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Hadi Cokro Aminoto meninggal dunia, beberapa waktu setelah meminta pulang paksa dari rumah sakit sebagai pasien COVID-19. Pemakamannya juga tanpa standar protokol COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Sartono mengatakan Hadi awalnya dirawat di Puskesmas Bulakamba. Namun karena memiliki gejala yang mengarah COVID-19, pasien dirujuk ke rumah sakit.
"Timbul gejala klinis dan langsung dirujuk ke rumah sakit karena sempat mendapatkan perawatan selama dua hari. Namun, pihak keluarga ngotot pulang paksa pada Rabu kemarin," kata Sartono kepada wartawan di kantor Pemerintah Kabupaten Brebes, Kamis (19/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sartono, Hadi meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini sesuai hasil swab laboratorium Rabu (18/11) kemarin.
"Laporan dari Kepala Puskesmas Bulakamba, Kades Cipelem ini positif Corona. Selain itu juga ada penyakit penyertanya, yaitu diabetes dan hipertensi," ungkapnya.
Jenazah Hadi kemudian langsung dimakamkan Rabu (18/11) malam itu juga di pemakaman umum setempat.
"Sebelum meninggal sempat kumpul dengan keluarga. Jenazah diperlakukan seperti biasa, tidak menggunakan standar COVID-19 sehingga petugas kami langsung melakukan tracing terhadap keluarga, diisolasi di rumah," kata Sartono.
Camat Bulakamba sekaligus Ketua Satgas COVID-19 di kecamatan setempat, Sugeng Basuki, menjelaskan Hadi masuk RSUD Surodadi Tegal pada hari Senin (16/11). Semula akan dirujuk ke rumah sakit di Brebes atau di Kota Tegal.
"Namun karena semua penuh, pasien terpaksa dibawa ke RSUD Surodadi yang jaraknya cukup jauh. Rumah sakit itu satu-satunya yang masih bisa menerima pasien," kata Sugeng Basuki kepada detikcom melalui telepon.
Namun pada Rabu (18/11) sore Hadi mengajukan pulang paksa dari rumah sakit. Setiba di rumah, Hadi sempat minum obat yang dibawa dari rumah sakit. Akan tetapi, beberapa jam kemudian, Hadi meninggal dunia.
(mbr/ams)