Rumah Warga di Banjarnegara Tertimbun Longsor, 12 Warga Mengungsi

Rumah Warga di Banjarnegara Tertimbun Longsor, 12 Warga Mengungsi

Uje Hartono - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 19:03 WIB
Rumah tertimbun longsor Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Selasa (17/11/2020).
Rumah tertimbun longsor Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Selasa (17/11/2020). (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah, mengakibatkan longsor di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 12 warga akhirnya terpaksa diungsikan.

Berdasarkan data yang diberikan pemerintah desa setempat, ada 8 titik di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, yang mengalami longsor. Dari data tersebut ada 2 rumah warga yang mengalami rusak berat, 14 rumah rusak ringan, dan 5 rumah yang terancam longsor.

Salah seorang warga yang rumahnya terdampak longsor, Lasini (62), mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Kala itu, Lasini dan suaminya masih tertidur pulas, beruntung pohon kelapa yang menjatuhi rumahnya membuat mereka terbangun dan bisa menyelamatkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang tidur terus terdengar suara gemuruh, dan atap rumahnya ambrol karena tertimpa pohon kelapa. Setelah itu langsung lari menyelamatkan diri," ujar Lasini saat ditemui di rumah pengungsian, Selasa (17/11/2020).

Lasini menerangkan tak lama setelah mereka keluar, bangunan rumah miliknya ambruk tertimpa material longsor. Saat ini dia pun memilih mengungsi di rumah anaknya yang lokasinya tak jauh dari rumahnya.

ADVERTISEMENT

"Sekarang mengungsi di rumah anak, karena memang rumah saya sudah tidak bisa ditempati lagi," terang Lasini.

Terpisah, Kepala Desa Gumelem Kulon, Arief Machbub, mengatakan sebelum longsor terjadi curah hujan di wilayahnya cukup tinggi sejak sore hingga dini hari. Setelah itu terjadi tanah longsor di 8 titik Desa Gumelem Kulon.

"Ada 8 titik tanah longsor akibat hujan lebat dari sore sampai pagi, tapi beruntung tidak sampai mengakibatkan korban jiwa. Hanya ada rumah warga yang rusak parah, sedang, dan beberapa rumah terancam," terangnya.

Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PMI, BPBD hingga Forkopimcam perihal kondisi rumah warga dan pengungsian. Pihaknya juga masih melobi warga yang rumahnya berada di titik rawan longsor agar mau direlokasi.

"Sebelumnya sekitar tahun 2016 terjadi tanah longsor hingga mengakibatkan 3 warga meninggal dunia. Tetapi warga tidak mau direlokasi karena memang mata pencaharian di sini, yakni menderes kelapa," paparnya.

(ams/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads