Direktur RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, Agus Trijono, dan beberapa tenaga kesehatan dinyatakan positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Meski begitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memastikan pelayanan RSUD Gemolong tidak terganggu.
"Benar beliau (Dirut RSUD Gemolong) terpapar. Saat ini menjalani isolasi di RSUD Gemolong," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, kepada wartawan, Senin (16/11/2020).
Tatag mengatakan, saat ini Agus dalam kondisi baik. Pihaknya mengaku belum mengetahui dari mana Agus terpapar Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penularan dari mana kita belum tahu," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Bupati Sragen Dedy Endriyatno membenarkan kabar tersebut. Tak hanya Direktur RSUD Gemolong, Dedy mengatakan sejumlah tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut juga positif COVID-19.
"Iya tadi barusan di rapat disampaikan. Baru kita telusur, tapi tadi di tingkat direktur, ada di bawahnya, ada tujuh (nakes) atau berapa saya agak lupa," kata Dedy.
Pihaknya menjamin kondisi ini tidak berpengaruh pada pelayanan di RSUD Gemolong. Berbeda saat RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Sragen, yang sempat menutup poliklinik ketika ada nakesnya yang terpapar Corona.
"Nggak mungkin RSUD Gemolong ditutup, pelayanan harus tetap berjalan. Kalau dulu di RSUD dr Soehadi Prijonegoro poliklinik ditutup karena tempat isolasi berdekatan," terangnya.
Pihaknya mengaku telah memerintahkan Gugus Tugas COVID-19 untuk melakukan tracing terkait temuan ini. Termasuk rencana melakukan swab kepada seluruh karyawan RSUD Gemolong.
"Akan kita swab. Kontak tracing akan kita lakukan," tegasnya.
Ke depan, Pemkab Sragen mengaku akan memberikan perhatian khusus terkait perlindungan kepada para tenaga kesehatan. Pasalnya di dua RSUD yang ada di Sragen, sudah ditemukan kasus nakes terpapar Corona.
"Tadi kita rapatkan, melihat empiris bahwa RSUD Soehadi sekarang RSUD Soeratno (ada nakes terpapar), maka perlu ada atensi khusus untuk perlindungan diri para nakes itu," kata Dedy.