Pemkab Magelang menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk penanganan dampak bencana jika terjadi erupsi Gunung Merapi. Dana tersebut dialokasikan melalui pos belanja tak terduga (BTT) APBD.
"Terkait bencana Merapi ini, kabupaten menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar. Dalam bentuk BTT. Karena kan harus cepat, harus mudah penggunaannya tidak berbelit-belit," kata Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, kepada wartawan usai rapat evaluasi bencana Merapi di ruang Command Center Pusaka Gemilang Kompleks Setda Kabupaten Magelang, Senin (16/11/2020).
Adi menyebutkan, jika nantinya anggaran BTT ini tidak mencukupi, maka Pemkab Magelang akan menyampaikan kepada Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat untuk meminta bantuan tambahan anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dengan kondisi seperti ini sebentar lagi selesai cukup, tapi kalau namanya BTT itu kan kita tidak terduga ya. Tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi ruang, tidak dibatasi wilayah bencana itu tapi relatif. Jadi kita persiapkan itu, mudah-mudahan mencukupi. Kalau tidak cukup, ya kita sambat kepada orang tua kita, pemerintah provinsi, pemerintah pusat," katanya.
Selain dianggarkan BTT sebesar Rp 5 miliar, kata dia, Pemkab Magelang masih memiliki sisa dana corporate social responsibility (CSR) Merapi tahun 2010 sekitar Rp 105 juta. Dana ini penggunaannya untuk Merapi dan tidak boleh untuk yang lain.
"Ya termasuk kita punya dana CSR sisa Merapi beberapa waktu yang lalu sekitar ada Rp 105 (juta) atau berapa itu, kita gunakan. Itu kita gunakan CSR 2010 ada sisa sekitar Rp 105 juta karena posnya untuk Merapi, kita manfaatkan Merapi, tidak boleh yang lain," imbuhnya.