Serentak, 51 SMPN di Klaten Gelar Penilaian Akhir Semester Tatap Muka

Serentak, 51 SMPN di Klaten Gelar Penilaian Akhir Semester Tatap Muka

Achmad Syauqi - detikNews
Senin, 16 Nov 2020 16:17 WIB
Siswa SMPN 3 Delanggu yang mengikuti penilaian akhir siswa (PAS) dipantau oleh guru agar tidak berkerumun serta menjaga jarak. Foto diambil Senin (16/11/2020).
Siswa SMPN 3 Delanggu mengikuti penilaian akhir semester pulang diawasi guru agar tidak berkerumun dan menjaga jarak. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Sebanyak 51 dari total 65 SMPN di Kabupaten Klaten melaksanakan penilaian akhir semester (PAS) gasal tahun 2020. Penilaian ini digelar di sekolah dengan sistem tatap muka dan menerapkan protokol kesehatan virus Corona atau COVID-19.

Pantauan detikcom, Senin (16/11), sejumlah SMPN di kota maupun kecamatan, yang menggelar PAS berjalan lancar. Terlihat para murid maupun pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Seperti di SMPN 2 Delanggu dan SMPN 3 Delanggu tampak siswa yang mengikuti penilaian akhir sekolah digilir hanya 10 orang per sekali masuk kelas. Siswa yang datang juga diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, dan diperiksa suhunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para siswa juga dilarang bergerombol, dan pulang dijemput oleh orang tuanya. Guru juga tampak mengawasi siswanya agar tidak berkerumun.

"PAS hari ini dilaksanakan di 51 SMP negeri secara serentak. Kita sudah kondisikan dan monitoring semua," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Wardani Sugiyanto saat ditemui usai rapat koordinasi di rumah dinas Wakil Bupati Klaten, Senin (16/11/2020).

ADVERTISEMENT

Wardani mengatakan pelaksanaan PAS ini sudah melalui kajian. Semua SMPN sudah mengajukan izin dan mengantongi izin dari Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Klaten.

"Semua sudah ada izin dari Pjs Bupati. PAS akan dilakukan selama tiga pekan dengan protokol dan skenario yang ketat," jelas Wardani.

Pelaksanaan PAS ini digelar dengan sistem shift. Jumlah siswa yang akan menjalani PAS dibatasi antara 10-12 siswa per ruangan kelas.

"Ini pakai skenario dua yaitu satu ruangan hanya 10-12 siswa dulu yang boleh masuk ke ruang. Ini kita lakukan karena kajian dari lima SMPN yang uji coba tatap muka paling awal hasilnya bagus, siswa tidak kena COVID dan itu bukti dunia pendidikan taat protokol," papar Wardani.

Wardani menerangkan sedianya ada 53 SMPN yang diizinkan menggelar PAS hari ini. Namun, ada dua sekolah yang berada di lokasi dengan kasus Corona tinggi sehingga tidak melakukan tatap muka.

"Ada 53 sekolah yang sebenarnya diizinkan tatap muka tetapi untuk SMP negeri di Kecamatan Jogonalan belum diizinkan hari ini karena kasus COVID tinggi. Kecamatan belum mengizinkan sehingga ada dua yang tetap daring," sambung Wardani.

Pelaksanaan PAS ini didampingi dan dicek oleh satgas kecamatan. Selain SMPN, ada juga SMP swasta yang mengajukan tatap muka.

"Swasta sudah ada beberapa yang mengajukan dan sudah kita dampingi. Asal protokol kesehatan bagus ya sudah tidak masalah," ujar Wardani.

Terpisah, Kasek SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, mengatakan mayoritas orang tua siswa sudah mengizinkan anaknya untuk masuk sekolah. Namun, karena banyak lingkungan yang melakukan lockdown, maka diputuskan untuk menggelar secara daring.

"Kondisi lingkungan banyak kena lockdown karena COVID sehingga kami sekolah membuat kebijakan PAS dilaksanakan daring. Awalnya kami sudah ready untuk tatap muka," jelas Endah dimintai konfirimasi detikcom via telepon.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads