Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat perkembangan laju deformasi Gunung Merapi yang dipantau dari Babadan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi hari ini, laju deformasi tercatat rata-rata 13 cm per hari.
"Laju rata-rata deformasi yang diukur dari electronic distance measurement (EDM) Babadan sebesar 13 cm per hari," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Laju deformasi hari ini lebih besar dari laporan aktivitas Gunung Merapi pada Rabu (11/11) tercatat sebesar 12 cm per hari. Selain itu, dari pengamatan hari ini pukul 00.00-12.00 WIB terpantau asap kawah dengan tinggi 50 meter-75 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter-75 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
Untuk kegempaan, pada hari ini tercatat gempa guguran 31 kali, hembusan 31 kali, fase banyak sebanyak 136 kali, dan vulkanik dangkal sebanyak 25 kali.
Sebagai perbandingan, data kegempaan pada Kamis (12/11) kemarin, tercatat gempa guguran sebanyak 47 kali, low frequency 2 kali, fase banyak 240 kali, vulkanik dangkal 40 kali, tektonik 1 kali, hembusan 48 kali.
Sedangkan data kegempaan pada Rabu (11/11) tercatat gempa guguran sebanyak 60 kali, fase banyak 305 kali, vulkanik dangkal 27 kali, tektonik 1 kali, dan hembusan 35 kali.
Untuk pengamatan guguran, pada hari ini terdengar 2 kali suara guguran. Namun, tidak terpantau arah guguran dan jarak guguran.
"Sementara suara guguran hari ini terdengar dua kali dari Babadan dan Kaliurang," kata Hanik.
Sedangkan pada periode Kamis (12/11) kemarin, terdengar tiga kali suara guguran dari Pos PGM (Pengamatan Gunung Merapi) Babadan. Sedangkan Rabu (11/11), guguran terpantau terjadi sekali mengarah ke Kali Senowo.
"Pada 11 November, terdengar suara guguran sebanyak 9 kali. Guguran teramati 1 kali dari Babadan dengan jarak luncur 700 m ke Kali Senowo," sebutnya.
Hingga saat ini, Hanik mengatakan status Gunung Merapi Siaga (level III). BPPTKG mengimbau agar semua aktivitas pertambangan maupun wisata di KRB III untuk dihentikan.
"Status Merapi Siaga. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi," pungkasnya.
(ams/sip)