Ratusan warga di lereng Gunung Merapi, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dievakuasi hari ini. Warga yang dievakuasi merupakan kelompok rentan terdiri dari seperti lansia dan anak-anak.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neighen Achta, mencatat kelompok rentan yang diungsikan berasal dari empat dukuh di desa tersebut dengan jumlah 233 orang. Mereka terdiri dari lansia sebanyak 79 orang, 110 balita, 7 ibu hamil, 5 difabel dan 32 orang kategori rentan lainnya.
Para pengungsi mulai tiba di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Tlogolele pada sekitar pukul 12.00 WIB siang ini. Sesampainya di TPPS, para pengungsi dicek sesuai protokol kesehatan. Mereka diminta cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Selanjutnya, suhu tubuhnya diukur, dan diberi warga yang belum punya masker, diberikan masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya mereka masuk ke TPPS untuk didata dan menempati ruangan yang telah disekat-sekat dengan papan kayu. Untuk balita dan ibunya diantarkan ke rumah-rumah warga di sekitar TPPS.
"Setelah kita sekat-sekat itu ada 31 kotak yang akan dihuni pengungsi kelompok rentan," ujar Neighen kepada wartawan di TPPS Tlogolele, Senin (9/11/2020).
Setiap kotaknya berukuran 2x2 meter dengan kapasitas empat orang. Kemudian untuk balita diungsikan ke rumah-rumah warga di sekitar pengungsian.
"Untuk balita sudah disiapkan di rumah-rumah warga, karena tidak mungkin dijadikan satu dengan lansia," lanjut dia.
Sejumlah fasilitas di TPPS Tlogolele di antaranya ruang dapur umum, logistik, toilet dan musala.
Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (inf) Aris Prasetyo, menambahkan kelompok rentan ini berasal dari empat dukuh yakni Stabelan, Takeran, Belang dan Gumuk.
"Lokasi pengungsian sudah disiapkan, sistem dan penempatannya sudah diatur sesuai protokol COVID-19, karena saat ini masih dalam masa pendemi," jelas Aris.
(sip/ams)