Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Gunung Merapi mengembung 10 cm dalam tiga hari terakhir. Meski begitu, dia meminta warga yang bermukim di lereng Gunung Merapi tidak panik dan tetap waspada.
"Kita cek, tadi di Klaten, ini di Boyolali sebentar lagi yang di Magelang. Insyaallah dan mudah-mudahan yang di sini aman, tapi karena masuk dalam ring yang sangat dekat, kita tetap waspada, tetap siaga. Karena tadi penjelasannya dari pengamat Merapi, tiap hari mengembung sudah 10 senti selama tiga hari," kata Ganjar Pranowo, diwawancarai saat mengunjungi Dukuh Sumber, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali Jumat (6/11/2020).
Hal itu disampaikan Ganjar usai meninjau sejumlah titik lereng Gunung Merapi, di antaranya di Klaten, Boyolali, dan Magelang. Ganjar juga meminta warganya untuk waspada dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang kini berstatus Siaga itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi masyarakat tidak perlu panik dan saya tahu persis, masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Sehingga tugasnya adalah nanti dari Pemerintah, Kades, TNI, Polri semuanya kita siaga," ujarnya.
Simak juga video 'Gunung Merapi Siaga, Warga 3 Desa di Magelang Mulai Mengungsi':
Ganjar meminta warga yang bermukim di lereng Gunung Merapi tak usah panik dan mengikuti petunjuk kepala desa setempat. Selain itu, Ganjar minta warga yang bermukim di kawasan rawan bencana (KRB) untuk menyiapkan benda-benda berharga untuk dibawa saat mengungsi.
"Tetap tenang, ikuti perintah dari Pak Kades, nanti Pak Kades yang akan mendapatkan informasi. InsyaAllah TNI, Polri juga siaga, sehingga kita semua nanti akan bisa melewati dengan tenang. Siapkan saja barang-barang berharganya, kumpulkan, jadi kalau bawa itu jangan keliru, surat-surat penting yang dibawa," pesan Ganjar.
Dia juga meminta jajarannya untuk menyiapkan lokasi pengungsian dengan protokol kesehatan COVID-19. Ganjar pun mencontohkan bilik bersekat di pengungsian yang dibuat Pemkab Magelang. Kemudian dia juga mengapresiasi program sister village (desa kembar) yang memudahkan proses evakuasi warga.
"Tadi sudah ada keluarga kembar, desa kembar. Ini bagus, jadi kalau nanti datang (mengungsi) sudah tidak sungkan lagi, tinggal kita atur protokol kesehatannya. Insyaallah sih mudah-mudahan semuanya aman lah. Kita akan back up, BPBD back up, BNPB back up, dan kita sudah komunikasi terus dengan pusat. Makanya saya tengok hari ini kesiapannya. Mudah-mudahan teman-teman sudah siap semuanya," terang Ganjar.
Sementara itu, Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang sebagai desa bersaudara. Marwoto menjelaskan wilayahnya yang masuk KRB III yakni Dukuh Sumber yang dihuni 106 KK, Dukuh Bakalan ada 225 KK dan Dukuh Bangunsari 42 KK.
"Sister village Desa Klakah dengan Desa Gantang," katanya.
(ams/mbr)