Pemkab Klaten dan warga menyiapkan skenario pengungsian warga di tiga desa tertinggi di lereng Gunung Merapi sisi timur. Pengungsian di tiga desa tersebut akan dilakukan warga secara mandiri.
Ketiga desa tersebut adalah Desa Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo. Ketiga desa yang masuk di Kecamatan Kemalang tersebut berada di lereng sisi timur Gunung Merapi.
Sekretaris BPBD Pemkab Klaten, Nur Tjahjono, mengatakan belajar dari erupsi Merapi tahun 2010, diputuskan pengungsian warga yang semula dilakukan dengan evakuasi, diubah menjadi mandiri. Keputusan itu hasil evaluasi bersama BPBD, Pemdes, relawan dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Metode, pola dan model evakuasi adalah evakuasi mandiri. Ini belajar dari 2010 dan sudah sesuai aspirasi masyarakat. Pertimbangannya jika dijemput malah crowded, desa dan masyarakat sudah membuat SOP yang sesuai kondisi agar masyarakat nyaman," terang Nur pada Pemkab Klaten, Jumat (6/11/2020).
Peran pemerintah, sambung Nur, hanya sebatas pengamanan jalur dan menyiapkan lokasi pengungsian di shelter dan desa Paseduluran. Saat radius masih lima kilometer, warga tiga desa sepakat tidak turun sampai shelter.
"Tiga desa tidak sampai shelter. Tetapi akan mengungsi ke lokasi desa setempat yang di luar radius lima kilometer, baik di balai desa, gedung pertemuan atau lainya," ucap Nur.
Namun demikian, imbuh Nur, tim evakuasi Pemkab Klaten bisa melakukan penjemputan jika diminta masyarakat. Misalnya ada warga tertinggal atau belum terangkut. Selain itu Pemkabb juga sudah mengecek lokasi pengungsian di tiga desa terkait kesiapan protokol kesehatan.
Diwawancara terpisah, Kapolsek Kemalang AKP Edi Prasetya mengatakan dari pengecekan dan koordinasi tiga desa sudah siap. "Dari tiga desa itu sudah memiliki tempat penampungan sementara. Baik di balai desa maupun di gedung pertemuan," jelas Edi di kantornya.
(mbr/sip)