Ki Seno Nugroho yang meninggal dunia pada Selasa kemarin dikenal sebagai dalang kondang yang mampu menggaet genasi milenial menggemari wayang. Di tangan Ki Dalang Seno, pertunjukan wayang kulit menjadi lebih hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ki Dalang Seno mampu membuat wayang kulit, kesenian tradisional Jawa ini makin digemari, bahkan di kalangan anak muda yang masuk kategori milenial. Namanya pun kian digemari di kalangan pecinta seni budaya, khususnya dunia pedalangan atau pewayangan.
Ki Seno Nugroho lahir di Yogyakarta pada 23 Agustus 1972. Dia merupakan putra seorang dalang kondang, Ki Suparman Cermowiyoto. Ki Dalang Seno mengenyam pendidikan di sekolah seni SMKI (sekarang SMK Negeri 1 Kasihan) Bantul.
Saat mengikuti jejak sang ayah sebagai dalang wayang kulit, dia menampilkan pertunjukkan yang mampu menggaet anak-anak muda agar menggemari wayang. Tak heran jika kemudian banyak penggemar Ki Dalang Seno datang dari kalangan milenial yang melek digital.
Penggemarnya pun tak terbatas dari wilayah Yogyakarta saja, namun tersebar hampir di sebagian Pulau Jawa. Tak sulit jika ingin menonton penampilan Ki Dalang Seno. Sebab penggemar yang tak bisa menonton lansung dapat menyaksikannya melalui chanel YouTube "Dalang Seno" ataupun PWKS yang selalu menyiarkan langsung setiap pementasan.
Ki Seno Nugroho bukan hanya hadir di balai desa, di kantor, di perusahaan, di rumah warga yang memiliki hajat, namun wayang yang dimainkan Ki Seno Nugroho juga hadir live streaming via YouTube.
Ki Seno Nugroho benar-benar mampu mengajak anak muda milenial kembali duduk di alas seadanya untuk menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk. Kini Ki Dalang Seno telah berpulang. Ia meninggal dunia pada Selasa (3/11/2020) malam di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Ki Dalang Seno meninggal dunia akibat serangan jantung hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Ia meninggal pada usia 48 tahun.
Seno meninggalkan seorang istri, Agnes Widiasmoro dan tiga orang anak. Yaitu Anglir Kinanthi, Gadhing Pawukir dan Djenar Nyimasayu. Dan tentunya Ki Dalang Seno meninggalkan karya-karya yang akan dikenal di kalangan pecinta seni wayang kulit.
(mcs/erd)