Dalang kondang asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho meninggal dunia, Selasa (3/11) pukul 22.15 WIB. Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo menyebut dalang kenamaan tersebut meninggal akibat ada penyumbatan pada pembuluh darah di jantung.
"Ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung itu 100 persen penyumbatannya sehingga menyebabkan Pak Seno meninggal dunia sekitar jam 22.15 WIB," papar Gunawan, di rumah duka Kampung Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (4/11/2020).
Ia menceritakan Ki Seno saat Selasa (3/11) sore tengah bersepeda bersama salah seorang warga Dusun Gayam, tempat tinggal Ki Seno. Saat itu Ki Seno sudah merasakan sakit hingga harus dijemput warga untuk bisa sampai di rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selasa (3/11) sore habis olahraga jam 4 sore bersepeda sama temannya Pak Seno, warga sini. Itu di tengah jalan sebelum mau pulang sudah berasa sakit sampai dijemput oleh warga sini," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
Kemudian, setelah magrib Ki Seno kembali merasa sakit hingga akhirnya harus dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Saat masuk UGD, Seno diketahui masih sadarkan diri.
"Sore sesudah maghrib itu sudah berasa sakit sampai muntah-muntah lalu kita antar sama Ibu Agnes (istrinya) ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sampai di sana masuk UGD masih sadar," ungkapnya.
Kondisi Ki Seno kemudian semakin memburuk sampai muntah-muntah dan dipindah ke ICCU dan akhirnya meninggal dunia sekitar jam 22.15 WIB.
"Keluhan itu ada sebelumnya sudah masuk rumah sakit PKU Gamping itu masih bisa tertolong. Itu kejadiannya sekitar 2 bulan yang lalu," ungkapnya.
Menurutnya, Ki Seno sebelumnya sudah merasa nyeri. Selain itu punya penyakit asam lambung. Orang dekat Ki Seno pun sudah pernah meminta untuk berhenti merokok.
"Sudah merasa nyeri tiga hari berikutnya. Punya penyakit asam lambung juga. Dulu sempat berhenti merokok juga," pungkasnya.
Ki Seno Nugroho meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Istrinya, Agnes Widiasmoro, adalah dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.